Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Asuransi Salim Group Perdalam Kepemilikan di BINA

Asuransi Jiwa Central Asia Raya membeli 141,36 juta lembar saham milik PT Gaya Hidup Masa Kini. “Dengan ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 19 Agustus 2019, telah terjadi perubahan kepemilikan saham PT Bank Ina Perdana Tbk. atas nama PT Gaya Hidup Masa Kini,” tulis Direktur utama Daniel Budirahayu
Pengunjung beraktivitas di dekat logo asuransi jiwa di gedung Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Pengunjung beraktivitas di dekat logo asuransi jiwa di gedung Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya, milik Salim Group perdalam kepemilikan di PT Bank Ina Perdana Tbk. Per September 2019, saham perusahaan di bank berkode saham BINA ini naik dari sebelumnya 2,72 persen menjadi 5,22 persen.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Asuransi Jiwa Central Asia Raya membeli 141,36 juta lembar saham milik PT Gaya Hidup Masa Kini. “Dengan ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 19 Agustus 2019, telah terjadi perubahan kepemilikan saham PT Bank Ina Perdana Tbk. atas nama PT Gaya Hidup Masa Kini,” tulis Direktur utama Daniel Budirahayu dalam keterbukaan informasi yang dikutip Bisnis, Selasa (10/9/2019).

Selain itu tidak ada perubahan dari pemegang saham yang mencapai 5 persen atau lebih melalui pasar modal. PT Indolife Pensiontama, Lion Trust S/A NS Asean Financials Fund, PT Samudra Biru, DBS Bank Ltd., dan PT Philadel Terra Lestari, secara berurutan menggenggam 22,47 persen, 18,29 persen, 16,51 persen, 10,49 persen, dan 9,64 persen.

Namun sebelumnya terjadi perubahan pada posisi pemegang saham pengendali. Per 10 Juni 2019, Oki Widjaja tak lagi menjadi pemegang saham pengendali. Oki telah mengurus pengunduran diri kepada Otoritas Jasa Keuangan sejak Oktober 2018.

Dengan demikian Pieter Tanuri melalui PT Philadel Terra Lestari menjadi satu-satunya pemegang saham pengendali. Mengutip situs perusahaan, 99,99 persen saham PT Philadel Terra Lestari dimiliki Pieter Tanuri dan 0,01 persen dimiliki Yohannes Ade Bunian Moniaga.

Adapun per Juni 2019, Bank Ina Perdana memiliki modal inti sebesar Rp1,2 triliun. Bank umum kelompok usaha (BUKU) II ini memiliki rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 49,42 persen pada periode tersebut.

Sementara itu perseroan mengantong laba bersih Rp3,51 miliar per Juni 2019 atau naik 12,1 persen yoy. Rentabilitas ini sejalan dengan meningkatnya pendapatan bunga perseroan yang tumbuh 26,7 persen yoy menjadi Rp164,6 miliar. Alhasil pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) naik 11,6 persen yoy menjadi Rp75,63 miliar.

Dari segi fungsi intermediasi, bank mencatat pertumbuhan 27,7 persen yoy menjadi Rp1,9 triliun. Hal tersebut diikuti oleh perbaikan kualitas aset.

Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kotor bank turun dari 3,51 persen per Juni 2018, menjadi 2,36 persen per Juni 2019. Begitu pula dengan rasio NPL bersih, turun dari 2,00 persen menjadi 1,93 persen.

Hingga akhir tahun ini Bank Ina masih berencana ekspansi kredit. Likuiditas perseroan tercatat masih sangat longgar.

Rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) bank per triwulan kedua 2019 sebesar 71,63 persen. Capaian itu masih di bawah batas minimum regulasi, yakni 84 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper