Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEPUTI GUBERNUR BI DODY BUDI WALUYO : "Kami Bukan Manusia yang Suka Bunga Tinggi"

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo blak-blakan berbicara tentang kebijakan moneter dan kondisi ketidakpastian global saat ini.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menyampaikan hasil-hasil Forum Pembiayaan Infrastruktur dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Selasa (9/10/2018)./ANTARA-Nyoman Budhiana
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menyampaikan hasil-hasil Forum Pembiayaan Infrastruktur dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Selasa (9/10/2018)./ANTARA-Nyoman Budhiana

Dari Sisi Inflasi, Masih Aman

Apa saja dua hal itu?

Pertama, return dari melihat suku bunga atau yield. Jadi, kalau kami memotong 25 atau 50 basis poin, negara lain juga memotong sama. Artinya, kami masih kompetitif dari India. Itu yang mendorong masuk.

Dengan BI memotong 50 basis poin, pertumbuhan tetap akan naik meskipun tetap berada di batas bawah, masih lebih menarik dari negara lain. Jadi, growth potential muncul. Ini yang membuat masih punya value. Artinya, financial account kita mungkin masih akan ada inflow yang signifikan, baik dari fixed income, seperti surat utang atau bond, maupun dari equity.

Kedua, kalau orang menyimpan di equity market, beli saham, mereka akan melihat berapa earning dari perusahaan itu, korelasinya dengan pertumbuhan ekonomi. Namun, kalau yang menempatkan di SBN, dia akan melihat return yield-nya berapa, kuponnya berapa. Itu suku bunga yang berpengaruh.

Dua itu sebetulnya yang kami lihat. Walaupun rupiah sekarang volatilitasnya naik, tren arahnya menguat. Itu yang kami lihat dan langsung kami ambil keputusan dengan cepat turunkan suku bunga, karena kami tahu bahwa dari sisi return surat berharga masih bagus. Kalau space-nya terlalu dalam, tidak begitu menarik. Itu justru akan membahayakan financial account.

Kalau dari sisi inflasi kami melihat sebetulnya masih aman. Enggak akan jauh. Namun, kalau lihat nilai tukar, kami assessment-nya lebih pendek daripada kami harus melihat jauh ke depan, karena pergerakannya bisa kapan saja.

Bagi BI, kami bukan manusia yang suka bunga tinggi. Kalau memungkinkan, kami harus menurunkan suku bunga. Toh likuiditas sudah kami lepas, sudah longgar. GWM sudah kami turunkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper