Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NPL Sektor Unggulan Bank BUKU IV Melonjak

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2019, NPL KPR tumbuh paling tinggi, atau 36,4 persen sepanjang periode berjalan (year-to-date/ytd) menjadi Rp4,3 triliun. Pada tahun lalu pembiayaan properti yang masuk kolektibilitas 3 hingga 5 ini tumbuh 20,4 persen ytd menjadi Rp3,8 triliun.
Karyawan melintas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Senin (13/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Senin (13/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Kredit bermasalah (non performing loan/NPL) pada sektor unggulan bank umum kelompok usaha (BUKU) IV melonjak. Realisasi tahun ini tumbuh menguat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2019, NPL KPR tumbuh paling tinggi, atau 36,4 persen sepanjang periode berjalan (year-to-date/ytd) menjadi Rp4,3 triliun. Pada tahun lalu pembiayaan properti yang masuk kolektibilitas 3 hingga 5 ini tumbuh 20,4 persen ytd menjadi Rp3,8 triliun.

Begitu pula pada sektor produktif, di mana perdagangan besar dan eceran serta industri pengolahan tumbuh dua digit. Padahal tahun lalu, kredit bermasalah pada dua sektor tersebut hanya tumbuh 1,6 persen ytd  dan 2,3 persen ytd.

Sementara itu, kredit pada empat segmen tersebut juga tercatat tumbuh menguat, tapi masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan NPL. Sebagai contoh perdagangan besar dan eceran yang tumbuh 7,7 persen ytd tahun ini, sedangkan tahun lalu 5,7 persen ytd.

Mengutip data OJK, keempat sektor kredit tersebut berkontribusi sebesar 52,6 persen terhadap total penyaluran dana oleh bank kepada pihak ketiga. Secara historis empat sektor itu telah lama menjadi penyerap terbesar dana perbankan.

Adapun secara industri, penyaluran kredit bank bermodal lebih dari Rp30 triliun sepanjang semester I mencapai Rp2.993,4 triliun. Capaian itu tumbuh 16,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Namun, secara ytd potofolio pembiayaan BUKU III turun 8,6 persen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper