Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. masih mencatatkan pertumbuhan kredit dalam denominasi valuta asing (valas) yang cukup tinggi hingga Agustus 2019.
Direktur Tresuri dan Internasional BNI Bob Tyasika Ananta menyampaikan kredit valas per Agustus 2019 tercatat tumbuh sebesar 21% secara tahunan (year-on-year/yoy).
"Sampai dengan Agustus 2019, pertumbuhan kredit valas BNI masih menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik atau tumbuh 21% yoy," katanya kepada Bisnis, Selasa (24/9/2019).
Bob menuturkan, komposisi pinjaman valas BNI berkisar 15%-20% per Agustus 2019 dibandingkan dengan total pinjaman yang di salurkan bank. Penyaluran tersebut diberikan kepada sektor atau korporasi yang mempunyai global value chain.
Adapun, imbuhnya, kredit valas hanya disalurkan kepada korporasi yang memiliki pendapatan dalam mata uang valas untuk sumber pembayaran pinjamannya.
Dalam menumbuhkan kredit, baik rupiah maupun valas, perseroan tetap mengacu pada pelaksanaan risk management dengan basis prudent dan selektif.
"Khusus untuk penyaluran kredit valas, penetapan kriteria-kriteria ketat yang kami sesuaikan dengan standard best practice," tuturnya.
Sementara itu, secara industri, pertumbuhan kredit valas melanjutkan tren perlambatan hingga Juni 2019. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit valas yang disalurkan sebesar Rp801,55 triliun atau tumbuh 6,62% yoy.
Pada periode yang sama tahun 2018, kredit valas tercatat tumbuh lebih tinggi, yaitu 16,45% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel