Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk. optimistis penyaluran pembiayaan terhadap sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia akan terus tumbuh ke depannya.
Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, sejauh ini perusahaannya masih memiliki pertumbuhan penyaluran kredit ke sektor UMKM di kisaran 10% lebih. Namun, Purwati tidak menyebut secara rinci berapa pertumbuhan kredit UMKM OCBC NISP hingga akhir semester I/2019.
“Penyaluran [kredit] UKM masih tetap double digit pertumbuhannya dan prospek kedepannya masih kami yakini cukup baik,” ujar Parwati kepada Bisnis, Senin (30/9).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai kredit yang disalurkan OCBC NISP hingga akhir Juni 2019 mencapai Rp116,1 triliun atau tumbuh 2% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bank negeri jiran ini mencapai 1,8% di periode yang sama.
Untuk kredit ke UMKM, OCBC NISP menyalurkan 0,41% dari total pembiayaan ke sektor ini. Jika dirinci, maka total kredit UMKM yang disalurkan OCBC NISP pada semester I/2019 sekitar Rp476 miliar.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai kredit UMKM yang disalurkan bank asing dan campuran tumbuh 20,58% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp9,02 triliun di akhir paruh pertama 2019. Pertumbuhan ini menjadi yang pertama terjadi setelah 2 tahun berturut-turut penyaluran kredit UMKM dari bank asing dan campuran menurun.
Pada semester I/2018, penyaluran kredit UMKM kelompok bank ini turun 2,47% yoy menjadi Rp7,48 triliun. Penurunan juga sebelumnya terjadi pada akhir paruh pertama 2017 sebesar 48,52%.
Pertumbuhan kredit UMKM bank asing dan campuran di akhir Juni 2019 juga lebih tinggi dibanding kenaikan secara industri. Sebagai catatan, pada semester I/2019 penyaluran pembiayaan UMKM industri perbankan tumbuh 11,48% menjadi Rp1.019 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
