Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebagai Kreditor Sriwijaya, BNI Awasi Kondisi Keuangan Maskapai

Sebagai kreditor PT Sriwijaya Air Group, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akan terus mengawasi kondisi bisnis perusahaan tersebut.
Dua pramugari melintas di lorong pesawat dalam acara Kartini Flight yang diadakan Sriwijaya Air Group, Minggu (21/42019)./Bisnis-Sriwijaya Air Group
Dua pramugari melintas di lorong pesawat dalam acara Kartini Flight yang diadakan Sriwijaya Air Group, Minggu (21/42019)./Bisnis-Sriwijaya Air Group

Bisnis.com, JAKARTA – Sebagai kreditor PT Sriwijaya Air Group, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akan terus mengawasi kondisi bisnis perusahaan tersebut.

Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan menyampaikan bahwa Sriwijaya merupakan debitur yang masuk dalam pengawasan perseroan. Dia berharap, maskapai tersebut dapat menyelesaikan permasalahannya, sehingga mampu memenuhi kewajiban.

"Kami berharap setiap perselisihan internal apa pun dapat diselesaikan dengan cepat, sehingga tidak berpotensi mengganggu operasional maskapai," katanya kepada Bisnis, Selasa (1/9/2019).

Berdasarkan catatan Bisnis, Sriwijaya Air memiliki beban tanggungan ke BNI sebesar Rp585 miliar.

Namun, Putrama menyampaikan posisi utang Sriwijaya sudah berkurang dari posisi sebelumnya. Menurutnya, kualitas utang Sriwijaya dalam kondisi yang baik.

"Fasilitas kredit mereka berjalan diangsur sampai dengan jatuh tempo," ujarnya tanpa menyebutkan nominal fasilitas kredit Sriwijaya Air.

Seperti diketahui, setelah terjadi dualisme manajemen dan penumpukan beban tagihan utang, Sriwijaya Air Group kini berhadapan dengan rekomendasi penghentian operasi sementara, pengunduran diri direksi, serta gugatan hukum. 

Kemarin, Senin (30/9), beredar surat internal perihal Laporan Terkini Kondisi Sriwijaya Air dari Direktur Kualitas, Keselamatan, dan Keamanan Sriwijaya Air Group Toto Soebandoro yang ditujukan kepada Plt. Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson I. Jauwena. 

Dalam surat yang salinannya juga diperoleh Bisnis itu, Toto merekomendasikan penghentian operasi sementara atas inisiatif sendiri dari maskapai milik Chandra Lie itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper