Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Woori Saudara Fokus Salurkan Pembiayaan UMKM Orientasi Ekspor

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (Bank Woori Saudara/BWS) akan fokus membiayai nasabah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor hingga akhir tahun.
Bank Woori Saudara
Bank Woori Saudara

Bisnis.com, JAKARTA  - PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (Bank Woori Saudara/BWS) akan fokus membiayai nasabah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor hingga akhir tahun. 

Direktur Risiko dan Kepatuhan BWS Made Mudiastara mengatakan, perilaku selektif dimiliki perusahaannya untuk menghindari keberadaan kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Karena itu, penyaluran kredit terutama di sektor UMKM akan fokus diberikan ke pelaku usaha yang berorientasi ekspor.

"Prospek UMKM cukup bagus, hanya saja BWS harus lebih selektif dalam memilih debitur dan proyek yang dibiayai untuk mitigasi kredit dan menghindari NPL. Mudah-mudahan kredit UMKM terutama yang orientasi ekspor tetap tumbuh," ujar Mudiastara kepada Bisnis, Selasa (1/10/2019).

Hingga akhir semester I/2019 BWS telah menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp8,95 triliun. Sementara nilai total kredit yang sudah disalurkan BWS pada periode yang sama mencapai Rp25,29 triliun.

Rasio NPL bank ini di akhir Juni 2019 sebesar 1,25 persen atau naik 21 basis poin (bps) secara year-on-year (yoy). Sejak awal 2019 BWS telah mengumumkam fokus mereka untuk menyalurkan kredit ke sektor UMKM dan dan korporasi.

"Tidak ada target khusus [nilai kredit UMKM] selain yang lebih fokus ke nasabah yang berorientasi ekspor," ujarnya.

Sebelumnya, Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai kredit UMKM yang disalurkan bank asing dan campuran tumbuh 20,58 persen yoy menjadi Rp9,02 triliun di akhir paruh pertama 2019.

Pertumbuhan ini menjadi yang pertama terjadi setelah 2 tahun berturut-turut penyaluran kredit UMKM dari bank asing dan campuran menurun.

Pada semester I/2018, penyaluran kredit UMKM kelompok bank ini turun 2,47 persen yoy menjadi Rp7,48 triliun. Penurunan juga sebelumnya terjadi pada akhir paruh pertama 2017 sebesar 48,52 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper