Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan KPR Rumah Bekas BNI Syariah Melesat

Kredit rumah bekas atau tangan kedua naik tinggi  karena komposisi yang lebih rendah dibandingkan dengan rumah baru.
Nasabah beraktivitas di mesin ATM Bank BNI Syariah (BNIS) di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Nasabah beraktivitas di mesin ATM Bank BNI Syariah (BNIS) di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BNI Syariah mencatat pertumbuhan pembiayaan pemilikan rumah  pada tahun ini melesat dua digit, atau 17,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per Agustus. Pada periode yang sama pembiayaan rumah baru hanya naik 3,36 persen yoy.

SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi mejelaskan bahwa kredit rumah bekas atau tangan kedua naik tinggi  karena komposisi yang lebih rendah dibandingkan dengan rumah baru. Saat ini pasar sekunder menyumbang 28 persen terhadap total KPR bank.

“Secara volume masih didominasi rumah baru,” katanya kepada Bisnis, Kamis (3/10/2019).

Iwan melanjutkan bahwa secara umum penjualan rumah terlihat melambat dan berdampak pada permintaan KPR. Tahun ini bank masih mencatat pertumbuhan walaupun relatif melambat. Hingga September 2019, BNI Syariah mencatat pertumbuhan KPR mencapai 11 persen yoy.

Dari sisi nilai, bank mencatat permintaan KPR masih bergerak positif pada rumah yang menyasar segmentasi ekonomi menengah ke bawah. Rumah tersebut dipasarkan dengan kisaran harga kurang dari Rp700 juta.

Adapun Bank Indonesia mencatat permintaan KPR tumbuh melambat sepanjang tahun ini. Kendati pasar telah mengimplementasikan relaksasi uang muka, tren tersebut berlanjut hingga Agustus 2019, di mana KPR naik 11,3 persen secara yoy, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, 12,3 persen secara yoy.

Berdasarkan catatan bank sentral, hal itu utamanya disebabkan oleh perlambatan permintaan KPR tipe 22/70 di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper