Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Mandiri Syariah Mengeliat

Kondisi ekonomi yang tertekan pada tahun ini membuat industri perbankan termasuk syariah sulit untuk melakukan ekspansi.
Karyawan menunjukkan mata uang Riyal di Money Changer Mandiri Syariah Thamrin, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menunjukkan mata uang Riyal di Money Changer Mandiri Syariah Thamrin, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membukukan pertumbuhan pembiayaan 14% pada akhir kuartal ketiga tahun ini. Beberapa sektor ekonomi seperti pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan menjadi penopang pertumbuhan kali ini.

Direktur Risk Management and Compliance Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa mengatakan kondisi ekonomi yang tertekan pada tahun ini membuat industri perbankan termasuk syariah sulit untuk melakukan ekspansi.

Namun, Mandiri Syariah memiliki beberapa sektor ekonomi andalan yang masih mampu menopang kinerja.

"Per September 2019, pertumbuhan pembiayaan berkisar antara 12% hingga 14% secara tahunan. Kami punya sektor andalan seperti pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan," katanya, Minggu (13/10/2019).

Di samping itu, Putu menyampaikan kualitas pembiayaan syariah juga makin membaik karena fokus terhadap sektor jasa tersebut.

Kondisi tersebut berbeda dengan BCA Syariah. Direktur BCA Syariah Rickyadi Widjaja menyampaikan pertumbuhan penyaluran pembiayaan perseroan sepanjang kuartal ketiga tahun ini tidak berbeda jauh dari kuartal-kuartal sebelumnya.

Perseroan menyatakan tidak akan terlalu gegabah dalam meningkatkan penyaluran pembiayaan guna menjaga kualitasnya.

"Penyaluran pembiayaan masih positif, meski tidak terlalu tinggi. Prinsipnya, kami tidak apa tumbuh slow, tetapi tetap dengan kualitas yang terjaga," katanya, Minggu (13/10/2019).

Sebagai informasi, pertumbuhan pembiayaan pada kuartal kedua tahun ini adalah 4,3% (year-on-year/yoy) menjadi Rp4,92 triliun. Sementara itu, non-performing financing (NPF) gross terjaga di level 0,68%, turun 5 basis poin dari periode sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper