Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Perlambatan Membayangi Industri Bank Syariah

Kinerja bank syariah diprediksi akan mengikuti tren industri perbankan secara umum, yakni mengalami perlambatan karena pertumbuhan ekonomi yang meredup.
Bank syariah/Ilustrasi-bisnisaceh.com
Bank syariah/Ilustrasi-bisnisaceh.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja bank syariah diprediksi akan mengikuti tren industri perbankan secara umum, yakni mengalami perlambatan karena pertumbuhan ekonomi yang meredup.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menilai kinerja perbankan syariah tetap akan mengikuti tren perlambatan industri perbankan.

Segmen ritel dan konsumer yang menjadi prioritas bank syariah juga belum mampu menjadi penopang yang kuat tahun ini. “Saya perkirakan kinerja pembiayaannya tumbuh satu digit,” katanya kepada Bisnis, Minggu (13/10/2019).

Dia menyampaikan perkembangan teknologi finansial juga menjadi katalis negatif bagi perbankan syariah yang masih banyak berada pada bank umum kelompok usaha (BUKU) I dan II. “Tekfin [teknologi finansial] memang menggarap pasar nonbankable, tetapi tetap saja pertumbuhannya dia menggangu pasar bank,” ujarnya.

Pengamat Perbankan Syariah sekaligus Presiden Direktur Karim Consulting Indonesia (KCI) Adiwarman A. Karim mengatakan bahwa saat ini kinerja perbankan syariah secara industri memang cenderung datar.

“Kuartal IV/2019 tentu kita berharap pertumbuhannya positif karena akan ada sejumlah corporate action, di antaranya konversi portofolio BRI konvensional di Aceh menjadi syariah.”

Namun, menurutnya, pertumbuhan yang lebih signifikan baru akan tampak pada 2020 dengan aksi korporasi yang lainnya. Di antaranya bergabungnya unit usaha syariah (UUS) BTN dengan salah satu bank umum syariah (BUS). Alhasil, akan ada entitas BUS dengan skala aset mendekati Rp150 triliun nantinya.

Dirinya berharap proses revitalisasi Bank Muamalat terjadi pada kuartal IV/2019, sehingga dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan industri pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper