Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral Korea Kembali Pangkas Suku Bunga

Kebijakan ini disampaikan di tengah tren penurunan suku bunga acuan di hampir seluruh negara di dunia untuk menopang pertumbuhan dan menggarisbawahi kebutuhan mendesak BOK untuk mendukung pertumbuhan, terutama setelah inflasi melemah.
Bank sentral Korea./Reuters
Bank sentral Korea./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Sentral Korea memangkas suku bunga acuan untuk yang kedua kali sepanjang tahun ini dan memperingatkan prospek pertumbuhan yang melemah bersamaan dengan ekonomi global yang menanggung beban perlambatan perdagangan.

Kebijakan ini disampaikan di tengah tren penurunan suku bunga acuan di hampir seluruh negara di dunia untuk menopang pertumbuhan dan menggarisbawahi kebutuhan mendesak BOK untuk mendukung pertumbuhan, terutama setelah inflasi melemah.

Gubernur BOK Lee Juyeol telah beberapa kali mengatakan bahwa BOK masih memiliki ruang yang cukup untuk melakukan pelonggaran, tetapi dia ragu apakah proyeksi pertumbuhan bank sentral untuk tahun ini dapat tercapai.

Keputusan untuk memangkas suku bunga menjadi 1,25% sebelumnya sudah diperkirakan oleh 21 dari 25 analis yang disurvei oleh Bloomberg.

Sisanya mengharapkan bank sentral untuk membiarkan suku bunga tidak berubah.

Bank sentral lainnya diperkirakan untuk menambah instrumen stimulus sebagai tindak lanjut perlambatan global yang terus menyebar ke seluruh dunia, di mana Australia, India dan Singapura kemungkinan akan bertindak bulan ini.

"Dilihat dari kecepatan dan tingkat pemangkasan suku bunga sejauh ini, BOK sangat berhati-hati dalam menjaga suku bunga yang lebih rendah karena mereka tetap harus waspada terhadap risiko krisis keuangan dari suku bunya yang rendah," seperti dikutip melalui Bloomberg, Rabu (16/10/2019).

Data ekonomi Korea Selatan terus menunjukkan prospek yang muram.

Kegiatan ekspor turun untuk bulan kesepuluh pada September, produksi industri terkontraksi lebih dari yang diharapkan pada Agustus, sedangkan indeks harga konsumen mulai melemah sejalan dengan penurunan harga produsen.

Pada Juli, BOK memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada kisaran 2,2% untuk tahun ini, tetapi sekarang proyeksi tersebut dinilai sudah tidak relevan.

Dalam sebuah pernyataan, bank sentral menegaskan kembali niatnya untuk terus menilai apakah perlu menyesuaikan tingkat akomodasi kebijakan, membiarkan pintu terbuka bagi kemungkinan pemotongan berikutnya.

"Pertanyaannya adalah kapan BOK akan memangkas suku bunga lagi, dan mengingat fundamental ekonomi tidak terlihat bagus. Bisa jadi pada paruh pertama tahun depan atau periode berikutnya. BOK dapat memotong suku bunga untuk membantu pemulihan ekonomi jika permintaan teknologi turun," kata Cho Yong-gu, ahli strategi fixed income di Shinyoung Securities.

BOK dijadwalkan untuk memperbarui proyeksi produk domestik bruto dan inflasi pada pertemuan November.

Sinyal penurunan proyeksi yang disampaikan oleh Lee dapat mendorong analis untuk mengajukan perkiraan waktu penurunan suku bunga mereka, atau mengubah langkah bank sentral untuk menahan suku bunga.

Bank sentral diperkirakan akan terus berhati-hati dalam pendekatan kebijakan moneternya.

Kekhawatiran yang meningkat dari suku bunga rendah mengarah ke gelembung properti di beberapa bagian Seoul, atau potensi arus modal keluar dan memperburuk kelemahan, dapat meningkatkan kemungkinan pola holding berkepanjangan pada tingkat suku bunga terbaru.

Lee mengatakan batas bawah Korea Selatan pada suku bunga perlu diubah lebih tinggi dari pada ekonomi mata uang utama lain, tanpa menentukan besarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper