Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simbiosis Mutualisme Bank Dengan Tekfin

Perbankan mestinya tak lagi punya dalih untuk tidak menjangkau berbagai lapisan masyarakat, bahkan yang tinggal di daerah-daerah yang tak terjamah oleh kantor cabang. Hadirnya perusahaan teknologi finansial atau tekfin terbukti sudah dapat menjadi perpanjangan tangan perbankan.
Profil bisnis teknologi finansial di Indonesia./Bisnis-Radityo Eko
Profil bisnis teknologi finansial di Indonesia./Bisnis-Radityo Eko

Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan mestinya tak lagi punya dalih untuk tidak menjangkau berbagai lapisan masyarakat, bahkan yang tinggal di daerah-daerah yang tak terjamah oleh kantor cabang.

Hadirnya perusahaan teknologi finansial atau tekfin terbukti sudah dapat menjadi perpanjangan tangan perbankan.
Hal ini setidaknya telah dirasakan oleh Ida Saadah, 60 tahun, warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Dengan segala keterbatasannya, Ida berani menekuni jenis usaha yang tak biasa bagi wanita seusianya, yakni percetakan batu bata berbahan dasar kapur tulis.

Dengan restu suami, pada 2017 Ida pun memantapkan diri mengambil modal usaha dari tekfin yang langsung datang ke rumahnya, yakni PT Amartha Mikro Fintek, salah satu tekfin mitra Bank Permata.

Dengan kondisinya yang unbankable, serta jauh dari kantor cabang perbankan, sulit bagi Ida untuk meminjam dari bank. Namun, hadirnya tekfin, memungkinkannya mendapat pendanaan bank, kendati secara tidak langsung.

Bersama Robiah, tetangganya yang memiliki batu kapur, Ida mengambil kredit sebesar Rp5 juta untuk membeli peralatan cetak dan sejumlah bahan tambahan. Setiap hari ia mampu mencetak hingga 600 batu bata.

“Kalau batako ini dari saya per biji dijual Rp700, kalau diambil toko 1.200 buah berarti saya sudah mengantongi Rp840.000 yang bisa saya putar lagi,” katanya kepada Bisnis saat ditemui di Cianjur, pekan lalu.

Ida hanya cukup menyisihkan Rp130.000 per pekan untuk melunasi utangnya.

Head Asset Product SME Bank Permata Yoseph Jaka Guntara Marbun mengatakan skema kemitraan dengan Amartha dikenal dengan istilah channeling.

Skema ini telah dijalankan pula dengan lima BPR dari berbagai wilayah. Mitra perseroan masih sedikit lantaran skema ini baru dirintis 2 tahun belakangan.

Dengan skema ini, Bank Permata telah menggandeng lebih dari 500 UMKM dengan jumlah nasabah khusus di Jawa Barat sekitar 15.000.  Kredit yang disalurkan melalui skema ini dikelompokkan berdasarkan skala usahanya.

“Ke depan tentu kami akan meningkatkan pertumbuhan dalam sektor UMKM ini mengingat masih besarnya peluang yang masih bisa diperoleh,” ujarnya.

Head of SME Product, Business Support and Operational Risk Bank Permata Haryanto Suryonoto menambahkan, bagi perseroan UKM merupakan sektor yang telah terbukti paling tangguh dan mampu menopang perekonomian nasional Indonesia, bahkan di saat krisis ekonomi melanda negara ini.

Data Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan, sebanyak 98,7% usaha di Indonesia merupakan UKM, yang menyerap 89,17% tenaga kerja domestik.

Potensi inilah yang ingin digarap Bank Permata. Perseroan menjadikan sektor UKM sebagai salah satu fokus pertumbuhan bisnis.

“Hingga Juni 2019, unit bisnis UKM kami menyumbang 27% dari total diversifikasi kredit bank. Kami percaya potensi segmen ini akan terus bertumbuh,” ujarnya.

Upaya Bank Permata di atas tentu dapat menjadi contoh yang baik bagi bank lain. Dengan demikian, target penyaluran kredit 20% pada sektor UMKM yang secara nasional ditargetkan oleh regulator akan benar-benar direalisasikan oleh setiap bank di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper