Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Kredit BNI Kuartal III Melambat

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatat pertumbuhan kredit sepanjang kuartal III/2019 sebesar 14% secara tahunan (year-on-year/yoy). Realisasi tersebut melambat dibandingkan dengan capaian kuartal sebelumnya, 20% yoy.
Direktur Keuangan BNI Ario Bimo/Bisnis-Ipak Ayu H.N.
Direktur Keuangan BNI Ario Bimo/Bisnis-Ipak Ayu H.N.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatat pertumbuhan kredit sepanjang kuartal III/2019 sebesar 14% secara tahunan (year-on-year/yoy). Realisasi tersebut melambat dibandingkan dengan capaian kuartal sebelumnya, 20% yoy.

Direktur Keuangan BNI Ario Bimo menjelaskan, kendati melambat, kinerja kredit triwulan ketiga di atas angka pertumbuhan industri. “Sesuai juga dengan proyeksi pertumbuhan kredit perusahaan sebelumnya, di tengah situasi yang terpengaruh oleh kondisi global yang masih belum pasti,” katanya kepada Bisnis, Rabu (16/10/2019).

Ario menyampaikan bahwa utamanya pertumbuhan itu didorong oleh segmen korporasi dan kecil. Kedua segmen tersebut mencatat permintaan kredit baru yang terbilang baik, dan disertai dengan kualitas kredit yang terjaga.

“Kualitas kredit tersebut dapat dijaga dan ditunjukkan dengan rasio NPL [non-performing loan] sebesar 1,8% dan credit cost sebesar 1,3%,” tambah Ario.

Adapun berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit oleh perbankan berjalan terseok pada paruh kedua tahun ini. Fungsi intermediasi bank tumbuh 8,59% yoy per Agustus 2019, melambat dibandingkan bulan sebelumnya, 9,58% yoy. Namun Otoritas Jasa Keuangan masih optimistis target pertumbuhan pada rentang 10% hingga 12% masih bisa tercapai.

Sementara itu hingga Juli 2019, hanya ada tiga sektor lapangan usaha yang mencatat penguatan pertumbuhan permintaan kredit baru. Pertumbuhan sepanjang periode berjalan (year-to-date/ytd) sektor perdagangan besar dan eceran, agrikultur, serta transportasi, pergudangan, dan komunikasi turun 70 basis poin (bps) hingga 430 bps dibandingkan dengan Juli 2018.

Pada saat yang sama pertambangan dan penggalian, yang sebelumnya disebut-sebut menjadi tumpuan, justru mencatat permintaaan kredit baru yang menurun. Per Juli 2019, kredit kepada sektor ini merosot 1,0% ytd.

Perbankan juga tampak kesulitan mencari kredit baru dari sektor konsumsi. Penyaluran pembiayaan untuk pemilikan rumah dan kendaraan bermotor tampak tidak bergairah.

Per Juli 2019, KPR tumbuh 5,3% ytd, lebih rendah dibandingkan dengan Juli 2018, 6,7%. Kredit kendaraan bermotor (KKB) mencatat perlambatan yang lebih dalam, atau dari 9,6% ytd menjadi 0,4% ytd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper