Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan BCA Syariah Capai Rp5,05 Triliun Kuartal III

PT Bank BCA Syariah masih optimistis mampu mengejar target pembiayaan pada akhir tahun ini. Perseroan mencatat pembiayaan tumbuh 5,9% menjadi Rp5,05 triliun per September 2019.
Nasabah saat melakukan transaksi di salah satu kantor Bank BCA Syariah yang ada di Jakarta. (Bisnis/Nurul Hidayat)
Nasabah saat melakukan transaksi di salah satu kantor Bank BCA Syariah yang ada di Jakarta. (Bisnis/Nurul Hidayat)

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BCA Syariah masih optimistis mampu mengejar target pembiayaan pada akhir tahun ini. Perseroan mencatat pembiayaan tumbuh 5,9% menjadi Rp5,05 triliun per September 2019.

Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih menyampaikan, kuartal IV/2019 masih akan menjadi tantangan yang cukup berat bagi perseroan. Namun , John mengatakan perseroan telah memiliki pipeline pembiayaan di kuartal IV/2019 sehingga pertumbuhan pun diyakini dapat terdorong.

"Untuk kuartal IV/2019 ini kami masih kejar pencairan sekitar Rp1,5 triliun, cukup menantang kali ini, tapi dapat tercapai karena kami sudah memiliki pipeline-nya," katanya kepada Bisnis, baru-baru ini.

John mengutarakan, hingga September 2019, segmen komersial masih menjadi penopang kredit perseroan kendati pertumbuhannya hingga kuartal IV/2019 ini mengalami perlambatan.

Perseroan mencatat, pembiayaan di segmen komersial tumbuh 4,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp3,96 triliun per September 2019. Penurunan terbesar berasal dari sektor properti, pertambangan, dan perantara keuangan.

John menjelaskan, penyaluran pembiayaan segmen komersial sangat tergantung pada proyeksi bisnis ke depan. Apabila proyeksinya bagus, maka kebutuhan pembiayaan untuk investasi dan modal kerja akan meningkat.

"Komersial masih tetap tumbuh dan beberapa melakukan pelunasan lebih cepat serta pemakaian modal kerja sedikit melambat seiring kebutuhan yang juga melambat," tuturnya.

Lebih lanjut, BCA Syariah menyatakan tidak memiliki strategi khusus dalam mendorong pembiayaan segmen komersial, tetapi biasanya perseroan menyediakan plafon line bagi nasabah meski tidak ada kebutuhan. Namun menurut John, hal tersebut justru lebih berisiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper