Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mantap Siap Tambah Modal Rp500 Miliar

Manajemen PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) mengungkapkan bahwa akan kembali mendapatkan suntikan dana segar sebesar Rp500 miliar untuk kebutuhan permodalan pada tahun depan.
Senior Executive Vice President Finance Retail & Digital Banking Fajar Ari Setiawan, Direktur IT  Iwan Soeroto, Direktur Utama Josephus K. Triprakoso, Komisaris Utama Abdul Rachman, serta Direktur Risk & Compliance Paulus E. Suyatna usai acara Investor Gathering Bank Mantap, Rabu (23/10/2019)./Bisnis-M. Richard
Senior Executive Vice President Finance Retail & Digital Banking Fajar Ari Setiawan, Direktur IT Iwan Soeroto, Direktur Utama Josephus K. Triprakoso, Komisaris Utama Abdul Rachman, serta Direktur Risk & Compliance Paulus E. Suyatna usai acara Investor Gathering Bank Mantap, Rabu (23/10/2019)./Bisnis-M. Richard

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) mengungkapkan bahwa akan kembali mendapatkan suntikan dana segar sebesar Rp500 miliar untuk kebutuhan permodalan pada tahun depan.

Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso menyampaikan perseroan akan mempertahankan kinerja bisnis tetap ekspansif pada tahun depan. Selain memanfaatkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang masih tersisa Rp3 triliun, perseroan juga akan tetap berupaya mendapat suntikan modal segar dari para pemegang saham pengendali.

"Seperti tahun lalu, untuk tahun 2021 kami juga akan dapat tambahan modal lagi, sekitar Rp500 miliar," katanya, usai Investor Gathering Bank Mantap, Rabu (23/10/2019).

Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan total baki kredit papda tahun ini akan mencapai Rp20 triliun, naik dari outstanding akhir tahun lalu Rp15,52 triliun.

Sementara itu, tahun depan perseroan akan terus meningkatkan kinerja dan mendongkrak kredit hingga mencapai Rp25 triliun -- Rp26 triliun dengan segmen bisnis yang masih sama, yakni kredit pensiunan.

Josephus menyampaikan kepercayaan peningkatan bisnis juga sejalan dengan kualitas kredit yang selalu terjaga.

Dia menjelaskan, hal ini juga membuat perseroan tidak terlalu mengkhawatirkan implementasi pedoman standar akuntansi keuangan 71 tahun depan.

"Kalau untuk kondisi perseroan saat ini, tidak terlalu mengkhawatirkan implementasi PSAK 71. Bahkan sebetulnya kami diuntungkan karena kami memiliki pencadangan yang sudah lebih besar. Coverage rate ratio kami sudah di kisaran 150%," katanya.

Berdasarkan, laporan publikasi semester pertama tahun ini NPL gross perseroan terjaga di posisi 0,6%, sedangkan NPL nett di kisaran 0,2%.

Di luar modal, Josephus juga menyampaikan penghimpunan dana pihak ketiga perseroan juga tidak akan tertinggal. "Pertumbuhannya [DPK] sama-sama 30%. Kami bahkan akan menjaga loan to financing ratio [LFR] di kisaran 92% guna mendapat net interest margin di kisaran 6%," katanya.

Sebagai informasi, sampai dengan akhir bulan Agustus 2019 total aset yang dimiliki Bank Mantap di posisi Rp 24,55 triliun atau tumbuh sekitar 41,7%, sedangkan posisi Dana Pihak ketiga mencapai Rp18,37 triliun tumbuh sampai dengan 40,5%.

Untuk penyaluran kredit berkisar Rp 18,69 triliun, naik 34,6% yoy. Khusus untuk penyaluran kredit pensiunan sebesar Rp 17,32 triliun dengan persentase tumbuh 41,3% yoy, sedangkan laba bersih yang dihasilkan sebesar Rp270,7 miliar naik sampai dengan 19,6% dari periode tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper