Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Bunga Bisa Dorong Kredit, Tapi Itu Saja Tidak Cukup

Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Haryono Tjahrijadi sepakat dengan pelonggaran moneter yang dilakukan Bank Indonesia pada paruh kedua tahun ini. Pemangkasan suku bunga acuan hingga 100 basis poin (bps) pada 3 bulan terakhir berpotensi mendongkrak permintaan kredit yang tengah lesu.
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Haryono Tjahrijadi sepakat dengan pelonggaran moneter yang dilakukan Bank Indonesia pada paruh kedua tahun ini. Pemangkasan suku bunga acuan hingga 100 basis poin (bps) pada 3 bulan terakhir berpotensi mendongkrak permintaan kredit yang tengah lesu.

Namun, Haryono menambahkan bahwa untuk mengoptimalkan dampak penurunan suku bunga acuan, bank sentral tidak bisa sendiri. “Perlu kontribusi dari sisi fiskalnya sehingga keputusan-keputusan yang diambil dapat maksimal dirasakan dunia usaha,” katanya kepada Bisnis, Kamis (24/10/2019).

Dia melanjutkan bahwa secara umum kondisi perekonomian di dalam negeri tengah lesu. Hal ini dirasakan oleh hampir seluruh sektor usaha. Dengan demikian perbankan pun juga mengalami kesulitan dalam menyalurkan kredit baru.

Haryono berharap kondisi ini akan berakhir usai pelantikan presiden dan wakil presiden serta pembentukan kabinet baru. Lazimnya optimisme pelaku usaha terbentuk mengikuti stabilitas politik.

Adapun emiten berkode MAYA telah menurunkan suku bunga simpanan sebesar 10--30 basis poin (bps) pada paruh kedua tahun ini. Kebijakan tersebut merupakan penyesuaian terhadap penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Bank juga telah melakukan penyesuaian terhadap suku bunga dasar kredit (SBDK). Perseroan telah memangkas suku bunga sebesar 15--25 bps.

Sementara itu, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) fungsi intermediasi perbankan kembali melambat pada akhir kuartal ketiga tahun ini. Per September 2019, penyaluran kredit tumbuh 7,89% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih rendah dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya, yakni 8,6% yoy dan 9,6% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper