Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesan Bos BCA, Bank Jangan Terintimidasi Teknologi Perusahaan Fintech

Presiden Direktur PT Bank Central Asia (Persero) Tbk. Jahja Setiaatmadja mengutarakan bahwa bank tidak perlu terintimidasi oleh teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan financial technology (fintech).
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja./Bisnis-Dedi Gunawan
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Bank Central Asia (Persero) Tbk. Jahja Setiaatmadja mengutarakan bahwa bank tidak perlu terintimidasi oleh teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan financial technology (fintech).

Sehingga perbankan tidak perlu terburu-buru untuk menerapkan teknologi informasi tingkat tinggi guna bersaing dengan teknologi finansial.

Ceruk pasar yang sudah tercipta harus lebih dioptimalkan guna bertahan dari perkembangan teknologi yang belum semuanya dibutuhkan oleh masyarakat.

"Bank-bank harus lebih melihat portofolionya masing-masing terlebih dahulu. Kalau memang nasabah memerlukan maka harus diikuti. Kalau tidak, optimalisasi pasar lebih didahulukan," katanya dalam kata sambutannya di acara majalah Infobank, Kamis (28/11/2019).

Adapun, pernyataan Jahja ini sesuai dengan perkembangan teknologi finansial (tekfin) yang saat ini mulai kehilangan investor besarnya.

Teranyar, pendiri sekaligus pemilik Lippo Group Mochtar Riady menyebut bahwa pihaknya sebagai investor utama OVO menjual dua pertiga saham perusahaan dompet digital tersebut.

Alasan konglomerasi adalah tidak mampu bertahan dengan skema bisnis yang terus menuntut beban promosi yang tinggi.

Disamping itu, Jahja melanjutkan bank juga tidak seharusnya memiliki intensitas untuk menjadi seperti tekfin. Sebagai intermediator, bank harusnya lebih mengutamakan menjaga kepercayaan nasabah serta debitur guna terus mengembangkan perekonomian.

Senada, Presiden Direktur PT Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati menyebutkan transformasi digital bukan hanya sekadar ikut-ikutan.

"Jika mau implementasi teknologi informasi harus secara komprehensif, baik aplikasi bagi nasabah maupun aplikasi yang digunakan oleh staf dan karyawan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper