Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun 2020, Bank Mandiri Targetkan 1,3 Miliar Transaksi E-Money

PT Bank Mandiri (Prsero) Tbk. menargetkan peningkatan transaksi uang elektronik, e-money, dapat mencapai 1,3 miliar transaksi pada 2020.
Nasabah bertransaksi di mesin ATM, di Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Nasabah bertransaksi di mesin ATM, di Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Prsero) Tbk. menargetkan peningkatan transaksi uang elektronik, e-money, dapat mencapai 1,3 miliar transaksi pada 2020.

SEVP Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, hingga November 2019, transaksi yang dihasilkan melalui e-money telah mencapai lebih dari 1 miliar transaksi atau tumbuh 77% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sementara sales volume yang dihasilkan mencapai sekitar Rp15 triliun atau meningkat 119% secara tahunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Dengan fokus peningkatan pada sektor penerimaan transaksi sehari-hari di lokasi pembayaran bertipe time sensitive (harus dilakukan secara cepat), ditargetkan transaksi e-money tahun 2020 mampu tumbuh mencapai 1,3 miliar transaksi," katanya kepada Bisnis, Senin (30/12/2019).

Thomas menuturkan, per November 2019, total kartu e-money yang telah didistribusikan tercatat melebihi 19,5 juta kartu.

Menurut Thomas, saat ini dengan hadirnya uang elektronik berbasis server based tidak akan banyak memengaruhi penggunaan uang elektronik berbasis chip khususnya pada e-money.

Seperti diketahui, perusahaan teknologi finansial (tekfin) mulai bersaing dengan perbankan menerbitkan uang elektronik, khususnya yang berbasis server.

Justru, Thomas melanjutkan, perseroan melihat hal tersebut sebagai peluang untuk meningkatkan gerakan non tunai di Indonesia.

"Kami melihat uang elektronik berbasis chip dan server ini sebagai produk co-exist yang saling melengkapi untuk kemudahan transaksi non tunai yang dapat dipilih masyarakat," jelasnya.

Thomas menambahkan, Bank Mandiri akan tetap fokus meningkatkan kemudahan top up e-money secara online ke depannya. Peningkatan layanan ini akan dilakukan melalui kerja sama dengan dompet elektronik LinkAja dan berbagai aplikasi/merchant online seperti, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Blibli yang telah berjalan, melengkapi channel bank dan beberapa convenience store yang sudah berjalan terlebih dulu.

Merujuk pada data Bank Indonesia, uang elektronik per Oktober 2019 tercatat tumbuh 86,57% menjadi sebanyak 269,34 juta keping kartu.

Di samping itu, nilai transaksi yang dihasilkan oleh uang elektronik tercatat sebesar Rp16,37 trilun per Oktober 2019, sementara pada Oktober 2018 nilai transaksi tercatat sebesar Rp4,44 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper