Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei : Gaji Karyawan Naik, Perekrutan Menurun

Mercer, konsultan global di bidang kesehatan, kesejahteraan dan karier, memprediksi gaji karyawan lintas industri di Indonesia naik sebesar 7,6% di 2020. Prediksi tersebut dibuat berdasarkan Total Remuneration Survey 2019, sebuah studi tahunan yang mempelajari tren remunerasi, perekrutan dan kenaikan gaji karyawan.
Karyawan menghitung uang rupiah di sebuah money changer di Jakarta, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan
Karyawan menghitung uang rupiah di sebuah money changer di Jakarta, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Mercer, konsultan global di bidang kesehatan, kesejahteraan dan  karier, memprediksi gaji karyawan lintas industri di Indonesia naik sebesar 7,6% di 2020. Prediksi tersebut dibuat berdasarkan Total Remuneration Survey 2019, sebuah studi tahunan yang mempelajari tren remunerasi, perekrutan dan kenaikan gaji karyawan.

Adapun Mercer mengumumkan hasil Total Remuneration Survey 2019, sebuah studi tahunan yang mempelajari tren remunerasi serta membuat prediksi perekrutan dan kenaikan gaji karyawan untuk 2020.

Berdasarkan studi tersebut, kenaikan gaji karyawan di industri utama diprediksi sebesar 7,6%, dan tingkat inflasi juga diprediksi meningkat menjadi 3,3% yang sebelumnya berada pada angka 2,9% di 2019.

Prediksi dibuat berdasarkan partisipasi 569 perusahaan lintas industri di Indonesia (bertambah dari 545 perusahaan tahun lalu). Selain itu, Mercer juga melakukan survei rutin untuk mengetahui dampak dari perubahan iklim bisnis yang terjadi dengan cepat, kompensasi, dan tren ketenagakerjaan.

Tren perekrutan

Tren perekrutan karyawan di Indonesia pada 2020 pun diprediksi akan melambat, dengan 36% perusahaan berencana merekrut karyawan baru, dibanding 43% pada tahun 2019.

Dengan mempertimbangkan tingkat turnover dan ekspansi, diperkirakan akan ada 52.000 karyawan yang masuk dan keluar perusahaan. Industri yang paling banyak melakukan penambahan tenaga kerja adalah jasa keuangan dan teknologi.

Astrid Suryapranata, Career Business Leader Mercer Indonesia mengatakan bahwa Indonesia memiliki sekitar 180 juta tenaga kerja pada tahun 2019, dengan 63 juta di antaranya berusia antara 20 hingga 35 tahun.

Pada saat yang sama, ekonomi digital berkembang pesat di negara-negara Asia Tenggara, dan Indonesia memimpin di antara negara-negara tersebut. Tren-tren ini akan membentuk ekonomi kita di masa depan,”

 “Mercer menemukan beberapa pekerjaan baru di pasar, antara lain pemasaran digital/internet, pemasaran e-commerce atau belanja online, analisis data dan intelijen bisnis, infrastruktur cloud (IAAS), teknik konfigurasi otomasi proses robot dan pemrograman, dan sains (analisis R&D dan bio informatika),” katanya lewat keterangan resmi yang diterima Bisnis.

Di antara seluruh industri, tingkat karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela sebesar 7% pada tahun 2019. Industri jasa keuangan mengalami tingkat pengunduran diri terbesar yaitu 14%. Pada tahun 2018, tingkat pengunduran diri berada pada 8%, dengan industri jasa keuangan juga sebagai industry dengan tingkat pengunduran diri terbesar yaitu 12%.

Alasan utama karyawan di Asia mengundurkan diri bervariasi berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin, namun tiga alasan utama karyawan mengundurkan diri adalah gaji yang kompetitif, hubungan dengan atasan, serta tidak adanya jenjang karir dan jaminan yang jelas.

Seiring dengan munculnya posisi baru dan perubahan posisi yang sudah ada karena otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI), semakin sulit untuk memenuhi ekspektasi gaji karyawan dan nilai pasar. Berdasarkan Global Talent Trends Study 2019 Mercer, menawarkan kompensasi yang lebih bervariasi menjadi prioritas.
Kabar baiknya adalah prioritas HR sudah mencerminkan keinginan karyawan, dan kedua pihak baik HR maupun karyawan setuju bahwa penawaran insentif yang lebih bervariasi dan kompensasi yang lebih beragam kepada karyawan dengan kinerja memuaskan akan membuat perbedaan.

Untuk menyelaraskan dengan tujuan bisnis, investasi melalui kompensasi kepada karyawan harus menggambarkan fokus strategis perusahaan.
Dalam banyak kasus, hal ini berarti mengambil langkah yang berbeda dengan norma yang berlaku di pasar dan memberikan penawaran yang berbeda untuk memenuhi perubahan kebutuhan karyawan dan tuntutan terhadap keterampilan baru.

Perusahaan- perusahaan terkemuka fokus pada gaji secara keseluruhan dan memperluas fokus di luar gaji pokok, seperti pengembangan karir, insentif, dan pengakuan.
Puneet Swani, Senior Partner and Career Business Leader for the International Region Mercer mengatakan bahwa seiring dengan perubahan yang semakin cepat, masyarakat memasuki dunia baru dalam bekerja sehingga perusahaan harus berpikir ulang bagaimana mereka bisa menyesuaikan di masa depan dengan menaruh orang-orangnya dalam inti perubahan.

“Baik itu digitalisasi, membangun kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkompetisi di masa depan, atau menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang baik, perubahan dalam cara perusahaan berinvestasi kepada karyawannya akan memberikan imbal balik yang lebih besar kepada bisnis di masa mendatang.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper