Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Penyaluran Kredit 2020 Masih Menantang

Pengetatan pun diproyeksikan terjadi pada jenis kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit UMKM, dengan aspek kebijakan penyaluran kredit yang akan diperketat, yaitu jangka waktu kredit dan persyaratan administrasi.
OJK melaporkan bahwa kredit perbankan pada 2019 tumbuh 6,08%./Bisnis-Maria Y. Benyamin
OJK melaporkan bahwa kredit perbankan pada 2019 tumbuh 6,08%./Bisnis-Maria Y. Benyamin

Bisnis.com, JAKARTA -  Survei perbankan yang dirilis Bank Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit masih akan mengalami tantangan perlambatan mengawali tahun ini. Hal itu sejalan dengan perlambatan aktivitas perekonomian.

Dikutip dari keterangan resmi Bank Indoneisa, hasil survei menunjukkan responden optimistis pertumbuhan kredit pada 2020 tumbuh sebesar 9,4% (year-on-year/yoy).

Optimisme tersebut didorong oleh ekspektasi risiko penyaluran kredit dan rasio kecukupan modal yang relatif terjaga. Meskipun begitu diproyeksikan penyaluran kredit masih cukup ketat pada kuartal I/2020.

"Sejalan dengan prakiraan melambatnya pertumbuhan kredit baru, kebijakan penyaluran kredit pada triwulan I/2020 diprakirakan lebih ketat," tulis Bank Indonesia pada laman resminya, Kamis (16/1/2019).

BI menyebut, perlambatan pertumbuhan kredit baru pada kuartal I/2020 terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 12,8%, yang tercatat lebih lebih tinggi dibandingkan dengan 10,6% pada triwulan sebelumnya.

Pengetatan pun diproyeksikan terjadi pada jenis kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit UMKM, dengan aspek kebijakan penyaluran kredit yang akan diperketat, yaitu jangka waktu kredit dan persyaratan administrasi.

Adapun menutup 2019, survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan pertumbuhan kredit baru meningkat pada triwulan IV/2019.

Hal tersebut tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada kuartal IV/2019 sebesar 70,6%, lebih tinggi dibandingkan 68,3% pada kuartal III/2019.

Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan permintaan kredit baru pada kuartal IV/2019 bersumber dari kredit investasi dan kredit konsumsi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper