Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rilis Dumi, Bank Mantap Bidik Rp100 Miliar Tahun Ini

Bank Mantap baru saja meluncurkan aplikasi pembiayaan untuk ASN bernama Duit Mikro atau Dumi. Perseroan membidik kredit yang diraih dari Dumi senilai Rp100 miliar pada 2020.
Direktur Utama PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) Josephus K Triprakoso (kanan) bersama Direktur Nurkholis Wahyudi  (kiri) dan Direktur Pengelolaan Kas Negara Kementerian Keuangan Didyk Choiroel memantau pembayaran pajak nasabah di kantor pusat perseroan, di Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) Josephus K Triprakoso (kanan) bersama Direktur Nurkholis Wahyudi (kiri) dan Direktur Pengelolaan Kas Negara Kementerian Keuangan Didyk Choiroel memantau pembayaran pajak nasabah di kantor pusat perseroan, di Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) menargetkan pembiayaan Rp100 miliar dari aplikasi finansial teknologi untuk aparatur sipil negara bernama Duit Mikro atau Dumi pada tahun ini.

Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso menyampaikan perseroan memiliki kemampuan modal dan likuditas yang memadai untuk melakukan ekspansi tersebut. Lagi pula, pembiayaan kepada ASN tergolong potensial dan juga aman untuk dikembangkan melalui Dumi.

"Kami targetkan, bisalah sampai Rp100 miliar. Pembiayaan melalui Dumi ke ASN, khususnya pegawai di Badan Kepegawaian Negara (BKN)," katanya, usai peluncuran Dumi, Rabu (29/1/2020).

Josephus menjelaskan pembiayaan melalui Dumi tergolong aman lantaran mendapat bantuan suplai data dan informasi langsung dari BKN.

Aplikasi yang masuk ke Dumi akan kembali disortir oleh BKN untuk menghitung kemampuan bayar kembali debitur ASN yang mengajukan. "Skema ini dapat menghindari perolehan fasilitas kredit berlebih dari ASN," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKN Bima Haria Wibisana menyebutkan pembiayaan yang akan diambil oleh ASN BKN bersifat semi produktif. BKN akan sangat mengapresiasi jika ada pembiayan produktif yang diajukan oleh ASN.

"Kalau untuk saat ini baru semi produktif, jadi yang sifatnya bisa meningkatkan kualitas serta pendapatan dari ASN pada jangka lebih panjang. Seperti kebutuhan pendidikan anak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper