Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona: Kerja Sama CIMB Niaga dan Wechat Pay Ikut Terdampak

Penggunaan Wechat Pay terancam turun seiring dengan kemungkinan kedatangan wisatawan dari China ke Indonesia berkurang akibat virus Corona.
Karyawan beraktivitas di kantor cabang CIMB Niaga di Jakarta, Jumat (17/2)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di kantor cabang CIMB Niaga di Jakarta, Jumat (17/2)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kerja sama PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) dengan Wechat Pay, yang beroperasi di Indonesia, ikut terdampak virus corona.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan kedatangan turis China berpengaruh besar terhadap pertumbuhan kerja sama dengan Wechat Pay. Dengan penyebaran virus corona, pengunaan Wechat Pay terancam turun seiring dengan kemungkinan kedatangan turis dari Negeri Tirai Bambu tersebut ke Indonesia berkurang.

Semula, CIMB Niaga berencana terus menggenjot ekspansi dan pertumbuhan merchant dari Wechat Pay yang baru saja dimulai kerja samanya pada Januari 2020. Hanya saja, dengan perkembangan virus corona yang berasal dari Wuhan, China ini, CIMB Niaga menjadi lebih berhati-hati dengan tetap melakukan pergerakan. Namun, tidak sekencang target awal.

"Kami sih melakukan apa yang harus dilakukan dari segi merchant ekspansi dengan harapan. Kami harapkan memang mau digas [tancap gas], tetapi karena ada corona virus, terus dari segi turis flow, yang pasti antisipasi enggak sebesar diharapkan," katanya, Kamis (30/1/2020).

Meskipun demikian, dia tetap optimis pengaruh dari virus corona tidak akan berlangsung lama. Pasalnya, Indonesia memiliki pengalaman dalam menghadapi wabah serupa, yakni virus SARS yang terjadi pada rentang 2002 hingga 2003.

Saat itu, dia melanjutkan, virus SARS memang memiliki dampak cukup sognifikan untuk Indonesia. Namun, pengaruhnya tidak berlangsung lama dan hanya bersifat sementara. Dia pun meyakini kondisi serupa juga akan terjadi pada virus corona.

"Saya rasa sudah ada pengalaman dengan Sars pada 2002 - 2003, impact besar tetapi sebentar, lalu pulih lagi. Jadi, harapan begitu juga dengan ini, kami harapkan jangan terlalu lama, mudah-mudahan hilang lagi, bisa under control, baru habis itu kami gas lagi," katanya.

Sementara itu, terkait perkembangan kerja sama dengan Wechat Pay, Tigor belum mampu menjelaskan detil. Pasalnya, dia menilai kerja sama baru dilakukan seumur jagung sehingga belum terlihat terjadi pertumbuhan yang signifikan.

"Kita enggak lihat per bulan, karena kita lihat perkembangan tahun depan, lima tahun ke depan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper