Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Yakin Kredit Tumbuh Dua Digit Tahun Ini

BNI menyalurkan kredit senilai Rp556,77 triliun atau tumbuh 8,6 persen secara tahunan pada 2019. Angka ini melambat dari pertumbuhan 2018 yang mampu tumbuh 16,2 persen atau mencapai Rp512,778 triliun.
Nasabah mengisi form pada operasional terbatas di BNI Cabang Jakarta Kota, Senin (3/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Nasabah mengisi form pada operasional terbatas di BNI Cabang Jakarta Kota, Senin (3/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk. optimistis pertumbuhan penyaluran kredit pada tahun ini mampu menembus angka dua digit meskipun realisasi tahun lalu mengalami perlambatan.

Sepanjang tahun lalu BNI menyalurkan kredit senilai Rp556,77 triliun atau tumbuh 8,6 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Meskipun mengalami pertumbuhan, tetapi realisasinya cenderung melambat dibandingkan pertumbuhan 2018 yang mampu tumbuh 16,2 persen atau mencapai Rp512,77 triliun.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengakui pertumbuhan kredit perseroan pada tahun lalu memang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini sejalan dengan yang terjadi pada industri perbankan, yang tumbuh 5,9 persen pada Desember 2019 berdasarkan analisis uang beredar yang dirilis Bank Indonesia.

Pada 2020, BNI memproyeksikan pertumbuhan kredit sekitar dua digit seiring dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,2 persen hingga 5,5 persen serta komitmen pemerintah dalam pertumbuhan investasi.

"Kredit tahun ini kami proyeksikan dapat tumbuh pada kisaran 10 persen hingga 12 persen secara tahunan," katanya kepada Bisnis, Jumat (31/1/2020).

Menurutnya, beberapa kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan kredit BNI antara lain likuiditas pasar hingga akhir kuartal III/2019 yang ketat. Rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) perbankan bahkan mencapai 96,2 persen pada Mei 2019.

Selain itu, kondisi makroekonomi yang fluktuatif seperti tahun politik di Indonesia dan perang dagang Amerika Serikat dan China juga ikut mempengaruhi realisasi pertumbuhan kredit.

"Di samping itu, selama 2019 kami melakukan pertumbuhan kredit yang selektif sebagai salah satu strategi pengelolaan kualitas aset," sebutnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. juga mengincar pertumbuhan kredit dua digit pada tahun depan. Kendati ekonomi dalam negeri masih dibayangi perlambatan, bank berharap tutup buku 2020 dengan kenaikan fungsi intermediasi sebesar 10 persen hingga 11 persen secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper