Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona, Permintaan Asuransi Pembatalan Perjalanan Meningkat

Ketidakpastian jadwal penerbangan pesawat akibat virus corona di sejumlah negara membuat nasabah mengalihkan risiko pembatalan penerbangan dengan membeli polis asuransi
Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan pada Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Antara Foto/Kementerian Luar Negeri RI
Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan pada Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Antara Foto/Kementerian Luar Negeri RI

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asuransi menerima peningkatan permintaan pembelian produk asuransi pembatalan penerbangan seiring kekhawatiran masyarakat akibat virus corona.

Teguh Aria Djana, CEO PT Asuransi Simas Insurtech (Simasnet) meneyebutkan penyebaran virus corona atau 2019-nCoV telah memengaruhi jumlah perjalanan masyarakat karena melakukan pembatalan. Hal terlihat dari data mitra penjual produk asuransi perjalanan Simas. Meskipun terdapat penurunan penjualan asuransi perjalanan namun penjualan produk asuransi pembatalan penerbangan justru meningkat. Hal tersebut dinilai terjadi karena adanya kekhawatiran untuk melanjutkan perjalanan.

"Produk flight cancellation insurance ada kenaikan permintaan pada Januari 2020 ini," ujar Teguh ketika dihubungi Jumat (31/1/2020).

Dengan kondisi ini, Teguh meyakini tekanan berkurangnya perjalanan akibat penyebaran virus secara keseluruhan tidak akan menekan kinerja asuransi perjalanan Simas Net.

Hal senada disampaikan oleh Presiden Direktur PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wanandi, dia menyatakan bahwa berkurangnya tingkat perjalanan membawa pengaruh bagi menurunnya penjualan asuransi perjalanan, khususnya ke sejumlah negara, seperti China.

Meskipun begitu, Christian menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menilai penyebaran virus Corona akan menekan kinerja asuransi perjalanan. Menurut dia, negara-negara yang terpapar oleh virus tersebut hanya sebagian kecil dari berbagai destinasi perjalanan.

"Menurut saya tidak banyak berpengaruh karena hanya yang kepergian ke China saja [yang paling terpengaruhi]. Negara lain sampai saat ini masih normal [penjualan asuransi perjalanannya]," ujar Christian.

Direktur PT Asuransi Sinar Mas (ASM) Dumasi M. Samosir menjelaskan bahwa penyebaran virus tersebut sejauh ini belum memengaruhi kinerja penjualan asuransi perjalanan dari ASM. Permintaan produk asuransi perjalanan di dalam negeri dan luar negeri tetap tumbuh sehingga secara keseluruhan kejadian terkait virus tersebut tidak menekan kinerja asuransi perjalanan perusaahaan.

"Kebanyakan negara tujuan nasabah yang membeli produk simas travel overseas adalah ke Eropa atau schengen countries untuk pembuatan visa perjalanan. Terkait maraknya penyebaran virus Corona tidak memengaruhi penjualan, dimungkinkan karena untuk pembuatan visa ke China tidak dipersyaratkan asuransi perjalanan," ujar Dumasi.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pada kuartal III/2019, lini usaha asuransi aneka yang mencakup asuransi perjalanan mencatatkan premi Rp3,51 triliun atau meningkat 37,8% (year-on-year/yoy) dari kuartal III/2018 dengan premi senilai Rp2,55 triliun. Capaian kuartal III/2018 pun meningkat 35% (yoy) dibandingkan dengan kuartal III/2017 senilai Rp1,89 triliun.

Adapun, klaim lini asuransi aneka pada kuartal III/2019 tercatat senilai Rp1,46 triliun atau melonjak 91,2% (yoy) dibandingkan dengan kuartal III/2018 senilai Rp764,2 miliar. Klaim asuransi aneka yang dibayarkan pada kuartal III/2018 pun meningkat 11,6% (yoy) dari  kuartal III/2017 senilai Rp684,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper