Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahana Akan Jadi Induk Holding Asuransi

Kementerian BUMN berfokus merampungkan pembentukan sejumlah holding perusahaan pelat merah, termasuk holding asuransi akan segera direalisasikan.
Meneg BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Wakil Menteri Kartika Wirjoatmajo (kedua kanan) dan Dirut Jiwasraya Hexana Tri Sasongko (kiri) saat mengikuti rapat kerja Panja Jiwasraya bersama komisi VI di Gedung Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (29/1/2020). Dalam raker tersebut Panja meminta Kementerian BUMN segera membayarkan polis asuransi nasabah yang dimulai pada bulan Maret 2020.ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Meneg BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Wakil Menteri Kartika Wirjoatmajo (kedua kanan) dan Dirut Jiwasraya Hexana Tri Sasongko (kiri) saat mengikuti rapat kerja Panja Jiwasraya bersama komisi VI di Gedung Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (29/1/2020). Dalam raker tersebut Panja meminta Kementerian BUMN segera membayarkan polis asuransi nasabah yang dimulai pada bulan Maret 2020.ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pihaknya masih berfokus merampungkan pembentukan sejumlah holding perusahaan pelat merah, termasuk holding asuransi akan segera direalisasikan.

“Kalau [holding] asuransi kan sudah mau jadi. Targetnya harusnya bulan ini selesai, Bahana [jadi induk],” katanya di Jakarta, Senin malam (3/2/2020).

Selain holding asuransi, pria yang kerap disapa Tiko ini mengatakan bahwa holding rumah sakit dan hotel segera menyusul. Dia mengatakan bahwa Kementerian menargetkan rencana ini dapat terealisasi selambat-lambatnya Juni 2020.

Sementara itu, dua rencana holding lainnya, yakni holding BUMN perbankan dan jasa keuangan dan holding BUMN karya dinilai tidak akan terealisasi. Dua rencana ini mendapatkan resistensi dari sejumlah pihak.

Untuk penundaan pembentukan holding perbankan, lanjut Kartika karena adanya keberataan sehingga dikhawatirkan memberikan risiko sistemik.

“Untuk BUMN Karya, Pak Menteri PUPR [Basuki Hadimuljono] kurang setuju, karena jadi tidak bersaing, jadi kami lakukan dalam bentuk komite saja, mana yang lebih sinergis akan digabungkan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper