Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Miliki Rumah dengan KPR, Tiga Bank BUMN Siap Biayai

Bank Mandiri, BRI dan BNI mengandalkan program pemerintah yang memberi subsidi bagi masyarakat dalam membeli rumah
Logo PT Bank Mandiri Tbk. (Persero)./Reuters
Logo PT Bank Mandiri Tbk. (Persero)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kredit Kepemilikan Rumah dengan subsidi menjadi andalan PT Bank Mandiri memacu bisnis.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury mengatakan pihaknya mengharapkan program rumah subsidi dari pemeritah mendatangkan peningkatan bisnis perusahaan.

Di samping kredit dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), Mandiri menyasar program berdampak ganda Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan atau BP2BT yang rencananya dimulai pada kuartal II/2020.

BP2BT merupakan skema kredit yang meringankan subsidi uang muka hingga 40 persen atau dengan jumlah maksimal Rp40 juta. Program ini diperuntukan untuk pembelian rumah tapak dan pembangunan rumah swadaya. Tingkat bunga skema ini disesuaikan dengan suku bunga kredit di tingkat pasar.

Selain itu juga, Pahala menyebutkan akan menyasar segmen masyarakat yang tergolong pendapatan rendah namun selama ini tidak mendapat akses KPR bersubsidi. Menurutnya, segmen pasar tersebut masih sangat besar dan berpotensi untuk digarap.

"Kami akan sasar masyarakat non subsidi dengan menjual rumah subsidi ataupun yang mendekati nilai rumah bersubsidi, jadi bisa tetap terjangkau dan bisa terjual ke masyarakat yang tidak mendapat akses subsidi," katanya, Senin (3/2/2020).

Mandiri juga memacu KPR bagi milenial. Utamanya untuk hunian di pusat kota melalui konsep transit on development (TOD), baik perumahan maupun bangunan tinggi.

Dengan strategi ini perseroan memproyeksikan penyaluran KPR dapat tumbuh di kisaran 10 persen.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. juga mengharapkan KPR dapat tumbuh di kisaran dua digit pada tahun ini. Pada 2019 lalu, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan KPR sebesar 19,18 persen secara tahunan.

Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan potensi untuk menggarap pasar perumahan masih didorong oleh segmen bersubsidi. Apalagi, tahun ini BRI mendapatkan kuota FLPP yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2019.

"Pertumbuhan targetnya 10 persen untuk semuanya [kredit konsumer]. KPR juga, tahun ini BRI dapat alokasi FLPP sebanyak 3.000 unit, lbh besar dari tahun lalu," katanya.

Handayani juga mengharapkan, dengan pengembangan infrastruktur yang semakin baik di beberapa daerah dapat meningkatkan animo masyarakat sehingga KPR pun dapat lebih terdorong tahun ini.

Menurut Direktur Konsumer PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., tahun ini ada peluang KPR akan rebound meski tidak akan langsung meningkat signifikan.
Pada 2019, BNI mencatat penyaluran KPR tumbuh 8,3 persen secara tahunan, dari Rp40,75 triliun per Desember 2018 menjadi sebesar Rp44,12 triliun pada Desember 2019.

Pada 2020 pun, perseroan akan mendorong KPR dengan tetap menyasar segmen nasabah fixed income dari institusi terpilih, juga dengan developer yang terpilih. Kredit juga akan diberikan secara selektif dengan menyasar nasabah eksisting yang belum memiliki portofolio KPR di BNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper