Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba PNM Melonjak 1.341 Persen, Capai Rp977 Miliar

PNM juga membukukan pendapatan dari Java Reconstruction Fund. Platform  yang memobilisasi sumberdaya negara donor dan menyalurkan bantuan keuangan dalam rangka mendukung tindakan pemerintah indonesia bagi rekonstruksi dan rehabilitasi Provinsi Yogyakarta - Jawa Tengah akibat gempa bumi beberapa tahun lalu.
Direktur  Utama  PT Permodalan Nasional Madani Arief Mulyadi (tengah)  / Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani Arief Mulyadi (tengah) / Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mencatatkan laba tahun berjalan sepanjang 2019 sebesar Rp977,31 miliar. Jumlah ini melonjak 1.341 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp67,79 miliar.

Dikutip dari laporan keuangan perusahaan, Senin (17/2/2020) PNM mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,92 triliun. Jumlah ini tumbuh 56,81 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp3,14 triliun.

Selain itu, perusahaan juga mencatatkan pendapatan jasa konsultasi manajemen senilai Rp9,20 miliar, pedapatan Java Reconstruction Fund Rp2,94 miliar, pendapatan dari kegiatan manajer investasi Rp61,92 miliar hingga keuntungan atas penjualan efek milik perusahaan sebesar Rp97,63 miliar.

Java Reconstruction Fund merupakan platform  yang memobilisasi sumberdaya negara donor dan menyalurkan bantuan keuangan dalam rangka mendukung tindakan pemerintah indonesia bagi rekonstruksi dan rehabilitasi Provinsi Yogyakarta - Jawa tengah akibat gempa bumi.

Perusahaan mendapatkan dana hibah dalam jumlah setara US$4,82 juta yang digunakan dalam bentuk pembiayaan. Jangka waktu pengelolaan dana hibah ini oleh PNM selama 10 tahun.

Dalam laporan keuangannya, PNM juga membukukan pendapatan lain-lain bersih senilai Rp1 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp10 miliar.

Selain mencatatkan lonjakan pendapatan, PNM juga tercatat mencatatkan lonjakan laba. Pada tahun lalu beban usaha perusahaan naik dari Rp2,17 triliun menjadi Rp3,27 triliun. Demikian juga dengan beban pokok pendapatan, tumbuh dari Rp989,83 miliar menjadi Rp1,59 miliar.

Dengan capaian kinerja ini maka aset perusahaan tumbuh dari Rp18,08 triliun menjadi Rp25,92 triliun atau naik 43 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper