Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tak banyak mengalami pergerakan seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Selasa (18/2/2020).
Padahal, perseroan baru saja mengumumkan akan melakukan pembagian dividen senilai Rp20,6 triliun dari Rp34,4 triliun laba bersih sepanjang 2019.
Pada RUPST juga diputuskan perubahan pengurus, baik di jajaran komisaris maupun direksi, emiten dengan kode saham BBRI ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham BRI pada sesi pertama hari ini dibuka pada Rp4.460 dan ditutup pada Rp4.470. Tak banyak pergerakan harga signifikan yang terjadi pada hari ini.
Harga saham BBRI lebih rendah dibandingkan dengan 5 hari lalu yang mencapai titik Rp4.580,00, dan titik tertinggi sepanjang dua bulan 2020 yakni Rp4.740,00.
Equity Analyst BNI Sekuritas Posmarito Pakpahan menyebutkan prospek BBRI masih dalam pengkajian ulang. "Sejak awal tahun appresiasi dari harga saham sudah mendekat target price kami," katanya, Rabu (19/2/2020).
Secara fundamental, dia berpendapat BBRI menarik untuk dibeli karena perseroan fokus di segmen mikro dan mampu menjaga premium net interest margin dan return of equity.
"Dilihat dari likuiditas, kami expect perusahaan dapat mencapai target loan growth. Kami perkirakan kredit BRI tumbuh 10 persen secara tahunan tahun ini," katanya.
Adapun, rasio harga saham dengan laba bersih per saham (price earning ratio/PER) tercatat 15,91 kali, sedangkan rasio harga saham per nilai buku (price to book value/PBV) 2,65 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
