Bisnis.com, JAKARTA - Setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. meningkat 46,49 persen secara tahunan pada 2019 atau senilai Rp9,89 triliun.
Apabila dirinci, dari keputusan pembagian dividen 2019 yang senilai Rp16,49 triliun, porsi pemerintah adalah sebesar 60 persen atau senilai Rp9,894 triliun.
Pada 2018, Bank Mandiri menyetor dividen porsi pemerintah senilai Rp6,754 triliun. Total akumulasi penyetoran PNBP Bank Mandiri dari 1999 sampai dengan 2019 adalah senilai Rp56,53 triliun.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Winston Rumantir mengatakan peningkatan PNBP tersebut ditopang oleh peningkatan laba sebesar 9,9 year on year (yoy) pada tahun lalu menjadi Rp27,5 triliun.
Pada 2018, pembagian dividen Bank Mandiri ke pemegang saham hanya sebesar 45 persen. Seiring dengan peningkatan laba, pembagian dividen ke pemegang saham juga meningkat menjadi 60 persen.
Menurutnya, porsi kepemilikan saham Bank Mandiri oleh pemerintah juga tidak berubah dari tahun lalu yakni sebesar 60 persen.
Baca Juga
"Tahun sebelumnya kan [porsi dividen] 45 persen. Kalau kepemilikan pemerintah kan memang sama 60 persen, cuma karena profit kami tumbuh, dividen juga tumbuh dari 45 persen ke 60 persen tahun ini. Secara nominal otomatis naik," katanya di Gedung DPR, Senin (24/2/2020).
Silvano menyebutkan pembagian dividen ke pemerintah tersebut juga sudah sesuai dengan mekanisme yang ada. Perseroan pun sudah melaporkan pembagian dividen tersebut ke kementerian terkait maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami kan sudah disetujui oleh RUPS tahunan, secara publik disetujui, dividen juga sudah di-announce. Jadi, sesuai mekanisme yang ada di pasar," katanya.
Sementara itu, setoran pajak Bank Mandiri pada 2019 adalah senilai Rp14,03 triliun atau meningkat 16,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2018, setoran pajak Bank Mandiri adalah senilai Rp11,97 triliun.
Total akumulasi setoran pajak Bank Mandiri selama 1999 sampai dengan 2019 adalah sebesar Rp145,74 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
