BRI Opsi Jitu Kejar Untung SBN

Surat Berharga Negara konsisten menjadi salah satu investasi yang menguntungkan di masa mendatang. Terbukti, prospek Surat Berharga Negara (SBN) yang cerah menjadi pilihan investasi para pelaku industri asuransi di tengah penurunan imbal hasil obligasi.

Bisnis.com, JAKARTA -- Surat Berharga Negara konsisten menjadi salah satu investasi yang menguntungkan di masa mendatang. Terbukti, prospek Surat Berharga Negara (SBN) yang cerah menjadi pilihan investasi para pelaku industri asuransi di tengah penurunan imbal hasil obligasi.

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menjelaskan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena kondisi pasar saham yang sedang tertekan. SBN, tuturnya, dinilai masih menjadi opsi yang lebih baik bagi asuransi jiwa. “Kalau logikanya sih akan ada peningkatan investasi di SBN, ditambah lagi situasi pasar saham yang lagi tertekan,” ujarnya.

Seperti diketahui, SBN merupakan pilihan investasi yang dinilai lebih aman karena dijamin oleh Pemerintah. Selain faktor risiko yang minim, keuntungan lain dari investasi di SBN adalah, pengenaan pajak hanya 15% dari total bunga investasi.

Selain itu, investasi SBN secara ritel juga dinilai terjangkau dan cocok bagi investor yang mencoba berinvestasi dengan modal yang kecil. Tidak hanya itu, SBN pun mudah diperoleh, salah satunya di lembaga keuangan yakni perbankan.

Sejauh ini, Pemerintah telah mengumumkan pada tahun ini penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel pada 2020 dilakukan sebanyak enam kali. Artinya, kesempatan penawaran instrumen investasi bagi investor ritel lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 10 kali.

Pada Februari 2020, Pemerintah menerbitkan SBN SR-012 yang dijual kepada individu atau perseorangan melalui mitra distribusi salah satunya adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sukuk ini dapat dijual setelah masa holding period berakhir atau setelah 2 periode pembayaran kupon berlalu, dan memberikan imbal hasil tetap setiap bulan.

Adapun tenor atau jangka waktu investasi ini adalah selama 3 tahun, dengan imbalan 6,3 persen gross pertahun. Adapun nominal pelunasan mencapai 100 persen saat jatuh tempo, dengan nominal perunit Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar, dengan masa penawaran mulai 24 Februari 2020 pukul 09.00 WIB hingga penutupan pada 18 Maret 2020 pukul 10.00 WIB.

TERJAMIN

SR-012 tidak mempunyai risiko gagal bayar. Sesuai pasalnya, pembayaran pokok dan imbalan SBN ini dijamin penuh oleh negara berdasarkan UU No. 19 tahun 2008 tentang surat berharga syariah negara (SBSN).

Selain karena dijamin oleh pemerintah, investasi sukuk telah dinyatakan sesuai syariah oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia,bahwa Negara menjamin pembayaran kupon dan pokok Surat Utang Negara termasuk SR-012 sampai dengan jatuh tempo, yang dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.

Terkait risiko likuiditas yang merupakan potensi risiko akibat kebutuhan dana tunai pada saat SR-012 belum jatuh tempo, investor dapat melakukan pembelian dan penjualan SR-012 kepada mitra distribusi seperti Bank BRI sebagai standby buyer setelah pembayaran kupon ketiga pada 11 Juni 2020 sesuai harga pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper