Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Virus Corona: KNEKS Ajak Diskusi Pelaku Industri Syariah

Virus corona telah membuat Pemerintah Arab Saudi menangguhkan perjalanan umrah, yang pada bisnis perbankan syariah.
Calon Jamaah Umrah menunggu kepastian untuk berangkat ke Tanah Suci Mekah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Calon Jamaah Umrah menunggu kepastian untuk berangkat ke Tanah Suci Mekah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) akan melakukan pertemuan dengan pelaku industri untuk membahas dampak negatif virus corona, khususnya terhadap pasar perjalanan haji dan umrah.

Direktur Pendidikan dan Penelitian KNEKS Sutan Emir Hidayat mengatakan sentimen negatif virus corona semakin besar, bahkan lebih besar dari virus-virus epidemik sebelumnya.

Virus corona ini bahkan telah membuat Pemerintah Arab Saudi menangguhkan perjalanan umrah, yang tentunya berpengaruh pada tabungan haji umrah dan bisnis debitur pembiayaan travel perbankan syariah, dan bahkan usaha mikro kecil menengah yang menjadi penunjang.

"Virus Corona ini, sangat besar. Kami akan membahas isu ini lebih dalam lagi dalam waktu dekat," katanya, Sabtu (29/2/2020).

Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan, total pembiayaan ke sektor jasa transportasi, pergudangan, dan komunikasi per November 2019 tercatat Rp9,5 triliun, naik 3,3 persen secara tahunan. Namun, rasio pembiayaan bermasalah berada pada posisi 3,2 persen, turun dari 4,3 persen.

Emir mengatakan KNEKS akan nantinya akan memperhitungkan semua dampak termasuk penurunan pendapatan dan risiko-risiko yang ditanggung setiap pelaku industri.

Jika dimungkinkan, pihaknya juga akan memperhitungkan kemampuan beberapa pelaku industri besar yang masih mampu untuk menyerap kerugian-kerugian nantinya.

"Tetapi, saya masih belum bisa membuat kesimpulan apa pun sebelum adanya pertemuan. Namun, saya rasa pelaku industri termasuk perbankan syariah masih dalam kondisi yang cukup kuat," katanya.

Sebelumnya, PT Bank BNI Syariah menyatakan sedang melakukan analisis sensitivitas mengenai dampak penghentian umrah terhadap nasabah yang mendapatkan pembiayaan dari perseroan.

Nasabah yang mendapatkan pembiayaan terkait bisnis industri haji dan umrah merupakan pelaku travel. Total pembiayaan yang disalurkan ke nasabah tersebut mencapai Rp66 miliar atau sebesar 0,18 persen dari total pembiayaan perseroan.

Direktur Bisnis SME & Komersial Bank BNI Syariah Dhias Widhiyati mengakui besaran pembiayaan ke sektor haji dan umrah memang kecil nilainya. Hanya saja, langkah signifikan perlu dilakukan karena dampaknya dinilai akan luar biasa untuk perusahaan bersangkutan.

Rencananya, nasabah yang terdampak akan mendapatkan restrukturisasi kredit. Opsi restrukturisasi tersebut dapat berupa peninjauan kembali bagi hasil yang dikenakan pada nasabah maupun besaran angsuran yang diturunkan.

Menurutnya, hingga saat ini, pembiayaan umrah maupun haji masih berjalan dengan baik dengan belum menyentuh catatan non-performing financing. Hanya saja, pihaknya tidak ingin menunggu sampai kondisi nasabah memburuk baru melakukan restrukturisasi.

Sementara itu, penghentian umrah sementara dari Arab Saudi, juga tidak berdampak dengan tabungan umrah. Perseroan memiliki produk tabungan ibadah haji ataupun umrah yang disebut dengan BNI Baitullah iB Hasanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper