Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 5 Kebijakan Moneter Bank Indonesia Atasi Dampak Virus Corona

Lima kebijakan BI ini untuk menjaga ekonomi dari dampak virus corona yang telah menjangkiti dua pasien ini, termasuk kebijakan pemangkasan GWM rupiah dan valas.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Bisnis/Himawan L Nugraha
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengumumkan lima kebijakan untuk melawan dampak virus corona, setelah pemerintah mengkonfirmasi dua pasien pertama di Tanah Air.

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan pihaknya terus memantau perkembangan virus corona sejak akhir Januari lalu dan pengaruhnya ke sektor-sektor penting, seperti pasar keuangan, pariwisata, perdagangan dan lainnya.

Untuk itu, dia menegaskan BI akan menjalankan lima kebijakan untuk menangkal dampak virus corona di Indonesia. Pertama, BI meningkatkan intensitas intevensi di pasar keuangan.

"Triple intervention agar nilai tukar rupiah bergerak stabil sesuai fundamental dan mengikuti pasar. Strategi intervensi di pasar spot, DNDF, pembelian SBN dari pasar sekunder," ungkap Perry dalam konferensi pers, Senin (3/2/2020).

Intensitas intervensi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kepercayaan diri pasar karena BI akan selalu berada di pasar untuk menjaga dan mengawasi pasar.

Kedua, BI menurunkan rasio giro wajib minimum (GWM) valuta asing bank-bank umum konvensional yang sebelumnya 8 persen dari DPK sekarang 4 persen dari DPK.

Perry menegaskan kebijakan ini berlaku 16 Maret 2020. Dia memperkirakan penurunan GWM valas akan meningkatkan likuiditas valas di perbankan jumlahnya sebesar US$3,2 miliar.

"kita harapkan ini semakin memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah," ujarnya

Kebijakan ini akan mempermudah perbankan untuk memasok pasar valas.

Ketiga, BI menurunkan GWM rupiah sebesar 50 bps yang ditujukan kepada perbankan yang melakukan kegiatan ekspor dan impor yang tentu saja dalam pelaksanaan berkoordinasi denga pemerintah.

Setelah terjadi Covid-19, eksportir dan importir kesulitan melakukan kegiatan.

Tidak hanya logistik distribusi, biasanya impor dari China kalau impor dari negara lain biaya impor termasuk harga mahal.

"Dengan penurunan 50 bps diharapkan mempermudah dunia usaha melakukan kegiatan ekspor impor dengan biaya lebih murah. penurunan GWM bank2 membiaya ekspor impor sekaligus mengkompensasi kenaikan biaya perdahangan," tegas Perry.

Perry menambahkan BI akan bertemu pemerintah, perbankan dan dunia usaha. Dia berharap penurunan 50 bps benar-benar disalurkan untuk pembiayaan ekspor impor. Kebijakan ini akan diimplementasikan 1 April 2020 dan akan berlaku selama 9 bulan ke depan.

Keempat, BI memperluas jenis dan cakupan underlying transaksi bagi investor asing di dalam melakukan lindung nilai, termasuk domestic non-delivery forward (DNDF).

Perluasan bagi investor asing melepas SBN dan memasukkan ke rekening di Indonesia atau rekening dalam rupiah, bisa digunakan seperti underlying transaksi untuk membeli DNDF.

"Tidak perlu lindung nilai off shore NDF. Bisa lindung nilai DNDF dari rupiah yang mereka lepas."

Perry yakin komitmen investor tetap kuat sekarang di tengah meningkat ketidakpastian pasar keuangan global.

Kelima, BI menegaskan investor global dapat menggunakan bank kustodian, baik global maupun domestik, dalam melakukan investasi di Indonesia. "Tidak perlu bank global, sebagian investor global telah menggunakan bank kustodian domestik."

Terakhir, Perry menuturkan BI akan menghargai berkoordinasi dengan OJK dan pemerintah dalam penanganan dampak virus corona ke ekonomi Indonesia. BI akan terus menghargai independensi OJK dan pemerintah.

"BI terus memantau pasar keuangan dan perekonomian termasuk dalam dampak Covid-19 memaksiamalkan bauran kebijakan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper