Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kembangkan Digital, Bank Mandiri Sedia Dana Hingga Rp3 Triliun

Sebagian besar belanja modal Bank Mandiri digunakan untuk membiayai proses digitalisasi berbagai sistem utama dan sistem pendukung perseroan.
Petugas teller menata uang rupiah dan dolar AS di salah satu cabang Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas teller menata uang rupiah dan dolar AS di salah satu cabang Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menganggarkan biaya modal teknologi pada tahun ini di kisaran Rp2 triliun hingga Rp3 triliun.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan anggaran ini besarnya relatif sama dengan alokasi belanja modal teknologi informasi pada tahun lalu. Sebagian besar dari nilai tersebut digunakan untuk membiayai proses digitalisasi berbagai sistem utama dan sistem pendukung perseroan.

"Kami membiayai proses digitalisasi secara berkelanjutan agar perseroan dapat terus memberikan layanan perbankan terkini dan meningkatkan efisiensi," katanya kepada Bisnis, Selasa (3/3/2020). 
Riset McKinsey dalam risetnya menyatakan digitalisasi dan analisis data menjadi peluang penting bagi industri perbankan di Asia dalam mengembangkan kinerja. Apalagi, industri perbankan di Asia saat ini menghadapi pemain baru yang bersaing secara agresif dalam merebut pasar lama mereka.

Lebih lanjut dalam riset tersebut, menyatakan Asia cukup terbukti menjadi lahan subur bagi perkembangan perbankan digital. Hal ini bisa dilihat dari banyak perusahaan yang melakukan transisi dari teknologi platform ke bank digital.

Misalnya, di China, WeChat menawarkan pinjaman melalui WeBank. Ada pula Kakao Talk dari Korea Selatan meluncurkan bank digital bernama Kakao Bank pada 2017. Di Jepang, grup e-commerce Rakuten telah mengembangkan kartu kredit, perbankan digital, investasi, dan asuransi.

Tradisional bank juga telah meluncurkan bank digital, misalnya The  State Bank of India’s YONO, BTPN Jenius di Indonesia, dan DBS digibank di India and Indonesia. Pengembangkan bank digital tersebut sebagai cara untuk mengambil pasar baru, sekaligus mendapatkan pelanggan baru dengan biaya lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper