Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Nasabah Allianz Life Rp40,18 Triliun, Unit-Linked Fixed Income Jadi Pilihan

Pada 2019, perusahaan mencatatkan dana kelolaan Rp40,18 triliun untuk seluruh jenis produk.
Nasabah berkomunikasi di dekat logo milik Allianz Indonesia di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Nasabah berkomunikasi di dekat logo milik Allianz Indonesia di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -  PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) mencatat para nasabah lebih menyukai asuransi berbalut investasi pendapatan tetap (unit-linked fix income) di tengah kondisi pasar modal yang bergolak pada 2019.

Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti menjelaskan perusahaan mencatat portofolio produk unit-linked fixed income hingga 38,76 persen pada tahun lalu. Secara keseluruhan dana kelolaan (asset under management/AUM) perseroan mencapai Rp40,18 triliun. Jumlahnya meningkat 13,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp35,3 triliun.

Made menyebutkan dana kelolaan dari 60 jenis unit-linked Allianz mencatatkan pertumbuhan. Meski begitu, nasabah paling menyukai tiga jenis unit-linked yang ditunjukan dengan pertumbuhan AUM signifikan. Produk ini yaitu Smartlink Fixed Income yang mencatat dana kelolaan Rp1,37 triliun atau tumbuh 37,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp992,8 miliar dan Smartlink Equity mencatatkan pertumbuhan 4,09 persen dari Rp9,77 triliun pada 2018 menjadi Rp10,17 triliun pada 2019.

Adapun, produk pendapatan tetap lainnya Smartlink Balanced mencatatkan penurunan 0,8 persen dari menjadi Rp2,15 triliun.

"Biasanya saat pasar modal volatilitasnya tinggi, [nasabah] akan berpindah ke fixed income, tahun kemarin [2019] ke sana makannya [dana kelolaan] naik 38,76 persen. Perkiraan kami, pada 2020 akan berlanjut [penempatan pada unit-linked di fix income], karena trennya masih seperti tahun kemarin," ujar Made pada Rabu (4/3/2020).

Dia menjelaskan bahwa keputusan pemilihan profil investasi dari polis unit-linked sepenuhnya ada di tangan nasabah. Menurut Made, Allianz tidak memberikan rekomendasi kepada nasabah untuk memilih profil investasi tertentu, tetapi perseroan akan menyuguhkan data-data yang dapat menjadi rujukan nasabah.

Allianz membuka kesempatan bagi nasabah yang hendak mengganti profil risikonya ke equity market, namun perusahaan akan memberikan gambaran pasar dari profil yang akan dipilih nasabah. Demikian juga sebaliknya.

"Kami selalu bilang itu risk profile masing-masing, kalau mau switch kami kasih gambaran pasar dan cara kami mengelolanya [investasi] bagaimana. Kami buka free switching empat kali dalam setahun," ujar Made.

Unit linked masih mendominasi portofolio Allianz. Tercatat produk asuransi berbalut investasi ini mencapai 53 persen dari bisnis kelolaan perusahaan. Selanjutnya, portofolio asuransi jiwa dan kesehatan mencapai 25 persen, dan portofolio dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) mencapai 22 persen dari total aset perusahaan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper