Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lampu Hijau Rencana Akuisisi, Saham Bangkok Bank dan Bank Permata (BNLI) Beda Nasib

Setelah pengumuman hasil RUPS kemarin, saham Bangkok Bank di Bursa Bangkok, Thailand, cenderung melesu. Pada penutupan perdagangan Kamis (5/3/2020), sahamnya terkoreksi 3,31 persen.
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Bangkok Bank Public Company Limited sudah mendapatkan restu dari pemegang saham untuk mengakuisisi PT Bank Permata Tbk. (BNLI), melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Kamis (5/3/2020).

Lampu hijau dari RUPS merupakan kelanjutan perjanjian pada 12 Desember 2019, dimana Bangkok Bank telah melakukan conditional share purchase agreement (CSPA) dengan Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk. (ASII)untuk membeli saham keduanya di Bank Permata.

Kedua entitas tersebut memiliki total saham emiten dengan kode BNLI tersebut sebesar 89,12 persen, atau masing-masing sebesar 44,56 persen.

Setelah mendapatkan restu untuk menyelesaikan transaksi ini, Bangkok Bank bakal menggelar mandatory tender offer untuk sisa saham Bank Permata, di mana Bangkok Bank berpotensi mengambil hingga 100 persen saham Bank Permata.

Namun, setelah pengumuman hasil RUPS kemarin, saham Bangkok Bank di Bursa Bangkok, Thailand, cenderung melesu. Pada penutupan perdagangan Kamis (5/3/2020), sahamnya terkoreksi 3,31 persen.

Bahkan, pada perdagangan Jumat (6/3/2020) hingga jeda siang, saham Bangkok Bank kembali menurun 1,9 persen. Sepanjang tahun berjalan, saham Bangkok Bank merosot 19,12 persen.

Sementara itu, nasib berbeda dialami oleh saham Bank Permata dengan kode perdagangan BNLI. Kemarin, saham BNLI menguat 3,14 persen menuju Rp1.315. Dalam sepekan ini, saham BNLI selalu menghijau.

Pada perdagangan Jumat (6/3/2020) jesa siang, saham BNLI kembali naik 1,52 persen menjadi Rp1.335. Sepanjang 2020, saham entitas Astra Group itu naik 5,53 persen.

Bisa jadi, penguatan saham Bank Permata disebabkan adanya suntikan dana jumbo terkait akuisi. Dana yang dirogoh oleh Bangkok Bank untuk mengambilalih kepemilikan 89,12 persen saham Bank Permata senilai Rp37,43 triliun.

Nilai ini berdasarkan valuasi yang telah disetujui, sebesar 1,77 dari nilai buku. Harga indikatif per saham senilai Rp1.498 berdasarkan laporan keuangan Bank Permata periode 30 September 2019.

Namun demikian, dengan mandatory tender offer yang disyaratkan oleh regulator Bangkok Bank berpotensi mengambil 100 persen saham Bank Permata dengan total nilai Rp42 triliun.

Setelah transaksi ini resmi, Bangkok Bank juga bakal memiliki anak usaha BNLI, PT Sahabat Finansial Keluarga, yang 99,998 persen sahamnya dimiliki Bank Permata.

Dalam prospektus yang diterbitkan Bank Permata pada Senin (2/3/2020), pengambilalihan Bank Permata oleh Bangkok Bank diperkirakan rampung 3 Mei 2020 atau lebih cepat dibandingkan dengan proyeksi awal, yakni pada kuartal III/2020.

Akankah saham BNLI terus melaju dan saham Bangkok Bank mampu rebound? Kita tunggu saja kelanjutan aksi korporasinya.

Yang jelas, selain kedua perusahaan, pihak regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan sudah menyetujui rencana akuisisi tersebut.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan bahwa seluruh rencana akuisisi saham Permata oleh Bangkok Bank sejauh ini telah berada pada jalur yang tepat.

“Semuanya sudah on the right track,” kata Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper