Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangkok Bank Ungkap Tak Ada Akuisisi Lanjutan Setelah Bank Permata (BNLI)

Perusahaan menampik berita di Indonesia yang menyebutkan akan ada aksi lainnya guna memenuhi ketentuan OJK untuk menguasai saham di atas 40 persen.
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Bangkok Bank (BBL) menyiratkan akan menggabungkan kantor cabangnya di Indonesia untuk memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan menguasai saham mayoritas PT Bank Permata Tbk. (BNLI).

Presiden Bangkok Bank (BBL) Chartsiri Sophonpanich dalam wawancanya dengan Bangkok Post, yang dilansir Sabtu (7/3/2020) menyebutkan setelah akuisisi selesai yang diperkirakan pada kuartal III/2020, maka perusahaan akan melakukan aksi lanjutan berupa penggabungan cabang Bangkok Bank di Indonesia.

Menurutnya, aksi peganggabungan ini akan dilakukan setelah proses akuisisi rampung dilakukan. Dalam wawancara itu disebutkan Bangkok Bank memiliki 100 karyawan dan 3 cabang di Indonesia. Sementara BNLI mempunyai 332 cabang dengan sekitar 7.000 staf. Dia menyebutkan tidak akan ada progam pengurangan karyawan dikarenakan perusahaan menilai tidak akan ada karyawan yang tumpang tindih.

Chartsiri juga menepis laporan media di Indonesia bahwa Bangkok Bank akan membeli bank lain di sana. BBL, menurutnya, tidak memiliki rencana untuk mengakuisisi bank lain di Indonesia atau di negara lain mana pun dalam waktu dekat. Menurutnya strategi utama perusahaan adalah pertumbuhan organik, meski begitu perusahaan terbuka atas semua peluang yang ada.

Sebelumnya, Marolop Alfred Nainggolan, Kepala Riset Praus Capital menyebutkan proses akuisisi Bank permata saat ini mirip dengan pencaplokan PT Bank Ekonomi Raharja oleh HSBC Bank.

"Prosesnya cukup mirip dan ada kemungkinan besar Bangkok Bank tetap dapat melakukan akuisisi saham dalam satu aksi seperti prospektusnya," katanya, Jumat (6/3/2020).

Pada 12 Desember 2019 Bangkok Bank telah sampai pada tahap conditional share purchase agreement (CSPA) dengan Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk. untuk membeli saham keduanya di Bank Permata.

Kedua entitas tersebut memiliki total saham emiten dengan kode BNLI tersebut sebesar 89,12 persen, atau masing-masing sebesar 44,56 persen. Setelah mendapatkan restu untuk menyelesaikan transaksi ini, Bangkok Bank bakal menggelar mandatory tender offer untuk sisa saham Bank Permata, di mana Bangkok Bank berpotensi mengambil hingga 100 persen saham Bank Permata.

Dana yang dirogoh oleh Bangkok Bank untuk mengambilalih kepemilikan 89,12 persen saham Bank Permata senilai Rp37,43 triliun. Nilai ini berdasarkan valuasi yang telah disetujui, sebesar 1,77 dari nilai buku. Harga indikatif per saham senilai Rp1.498 berdasarkan laporan keuangan Bank Permata periode 30 September 2019.

Namun, dengan mandatory tender offer yang disyaratkan oleh regulator, Bangkok Bank berpotensi mengambil 100 persen saham Bank Permata dengan total nilai Rp42 triliun.

Setelah transaksi ini resmi, Bangkok Bank juga bakal memiliki anak usaha BNLI, PT Sahabat Finansial Keluarga, yang 99,998 persen sahamnya dimiliki Bank Permata.

Dalam prospektus yang diterbitkan Bank Permata pada Senin (2/3/2020), pengambilalihan Bank Permata oleh Bangkok Bank diperkirakan rampung 3 Mei 2020 atau lebih cepat dibandingkan dengan proyeksi awal, yakni pada kuartal III/2020.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bangkok Post

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper