Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Loyo, Bagaimana Rekomendasi Saham Bank?

Indeks harga saham gabungan pada perdagangan Senin (9/3/2020) ditutup melemah 6,58 persen menjadi 5.136,80.
Trader berjalan saat ticker menampilkan harga saham di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Indonesia./ Dimas Ardian - Bloomberg
Trader berjalan saat ticker menampilkan harga saham di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Indonesia./ Dimas Ardian - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten bank terkoreksi pada perdagangan Senin (9/3/2020) seiring dengan pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 6,58 persen ke level 5.136,80.

Sebagai contoh, harga saham PT Bank Mandiri Persero Tbk. (BMRI) ditutup merosot 9,31 persen ke level Rp6.575 per saham. Begitu juga dengan saham PTB Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang menurun 6,48 persen ke level Rp3.750 per saham.

Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) anjlok 11,72 persen ke level Rp5.650, dan saham PT Bank Central Asia (BBCA) yang ditutup turun 6,69 persen ke level Rp28.925.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee tetap merekomendasikan beli atau BUY untuk empat emiten, yaitu BMRI, BBRI, BBNI, dan BBCA. Dia menilai prospek industri perbankan di Indonesia masih sangat bagus ke depan, terlebih bank BUKU IV karena memiliki cost of fund yang lebih murah dan skala ekonomi yang lebih baik.

Sementara itu, untuk emiten perbankan lainnya, dia belum mampu mengeluarkan rekomendasi karena perlu melakukan perhitungan.

Meskipun harga saham emiten perbankan mengalami penurunan, menurutnya, lebih disebabkan oleh pengaruh virus corona. Sementara itu, valuasi saham dari keempat emiten bank tersebut masih bagus sehingga dapat terus bertumbuh.

"Kalau saya hitung valuasi BMRI, BBNI, BBRI, dan BBCA saya rekomendasi buy. Banking kita masih sangat bagus prospek ke depannya," katanya.

Maybank Kim Eng Sekuritas pun tetap melihat industri perbankan di Indonesia tetap kuat pada awal tahun. Meskipun tekanan likuiditas tetap ada, tetapi beberapa bank seperti BBNI memiliki deposito yang cukup kuat untuk mendukung ekspansi pinjaman di masa depan.

Begitu juga dengan implementasi IFRS 0 yang dinilaikan tidak akan mempengaruhi pendapatan pada fiscal year 2020.

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Rahmi Marina menyarankan untuk tetap mempertahankan beli atau BUY saham BBNI dan Bank BJB (BJBR). BBNI dinilai mampu mencapai ROE yang layak dan PBV yang rendah. Target harga  BBNI tidak berubah di angka Rp9.500.

Begitu juga dengan rekomendasi BUY BJBR karena memiliki outlook peningkatan ROE, neraca yang sehat, dan dukungan modal yang kuat dari Pemerintah Daerah Jawa Barat sebagai pengendali pemegang saham. Target harga yang direkomendasikan untuk BJBR adalah Rp1.450.

"Kami terus memilih bank dengan risk buffer yang cukup dan ROE yang menarik juga diperdagangkan dengan P/BV rendah," katanya.

Di sisi lain, riset JP Morgan memangkas peringkat sejumlah emiten dari overweight, yakni harga saham lebih tinggi dari nilai atau harga wajar ke netral.

Pada 26 Februari 2020 lalu, JP Morgan merilis riset yang menurunkan peringkat emiten BMRI, BBRI, dan BBNI dari overweight ke netral. Kondisi pelemahan ekonomi dan mata uang asing di seluruh wilayah menjadikan harga saham yang lebih tinggi akan meningkatkan risiko.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Royke Tumilaar mengaku sudah menyiapkan sejumlah opsi apabila dampak corona menyita waktu lebih lama. Saat ini pihaknya berupaya menenangkan pasar dengan lebih banyak melakukan diskusi dan transparansi sehingga kondisi saham dapat membaik.

"Sampai ada protokol krisis sekalipun, kami siap menghadapi. Saya yakin dengan banyak hal diskusi akan jauh memenenangkan orang begitu juga dengan keterbukaan Bank Mandiri," katanya kepada Bisnis, Senin (9/3/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper