Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Pilih Amankan Aset, Selera Terhadap Sukuk Turun

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang digelar hari ini, Selasa (10/3/2020) menghasilkan total penawaran sebesar Rp36,73 triliun. Dari total penawaran tersebut, pemerintah menyerap penawaran sebesar Rp7 triliun.
Karyawan menunjukkan imitasi emas batangan Antam di Butik Emas, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Harga emas batangan Antam mengalami kenaikan Rp5.000 per gram menjadi Rp815 ribu per gram pada Selasa (3/3) mengikuti ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) untuk mengatasi dampak virus corona. ANTARA FOTO/Aprillio Akba
Karyawan menunjukkan imitasi emas batangan Antam di Butik Emas, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Harga emas batangan Antam mengalami kenaikan Rp5.000 per gram menjadi Rp815 ribu per gram pada Selasa (3/3) mengikuti ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) untuk mengatasi dampak virus corona. ANTARA FOTO/Aprillio Akba

Bisnis.com, JAKARTA—Kondisi pasar yang terus bergejolak turut berdampak ke hasil penawaran lelang sukuk. Investor dinilai masih ketakukan dan cenderung mengamankan aset mereka.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang digelar hari ini, Selasa (10/3/2020) menghasilkan total penawaran sebesar Rp36,73 triliun. Dari total penawaran tersebut, pemerintah menyerap penawaran sebesar Rp7 triliun.

Namun jika dibandingkan, jumlah penawaran yang masuk pada lelang hari ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan lelang suku pada 25 Februari 2020 lalu sebesar Rp60,54 triliun.

Ekonom Pemeringkat Efek Indonesia Fikri Permana mengatakan turunnya minat investor pada penawaran sukuk kali ini kemungkinan besar disebabkan oleh investor yang lebih memilih aset safe haven.

“Saya lihat domestik hari ini masih jaga-jaga karena risiko coronanya masih sangat tinggi, ditambah risiko nilai tukar terutama rupiah yang anjloknya cukup besar terutama di dua hari terakhir,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (10/3/2020)

Di sisi lain, Fikri menilai saat ini minat investor akan lebih tinggi pada jenis surat utang bertenor pendek di bawah 5 tahun. Pasalnya ada ketakutan mengenai kemungkinan resesi dimulai pada bulan ini.

“Ini seiring ketakutan orang akan harga minyak yang jatuhnya bisa lebih dari 25 persen sehari. Kemaren kan juga semua bursa Amrik anjlok di atas 7 persen. Makanya ketakutannya makin tinggi,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper