Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tes Corona, Axa Mandiri Tidak Tanggung Biaya Nasabah

Semua tes corona disarankan dilakukan hanya di rumah sakit rujukan pemerintah.
Jajaran Direksi AXA Mandiri (ki-ka) Rudi Kamdani, Direktur Kepatuhan, Cecil Mundisugih, Direktur Keuangan, Handojo Gunawan Kusuma, Presiden Direktur dan Henky Oktavianus, Direktur Sales AXA Mandiri menyampaikan kinerja perseroan 2019 di Jakarta, Selasa (25/2/2020) /Bisnis-Arif Gunawan
Jajaran Direksi AXA Mandiri (ki-ka) Rudi Kamdani, Direktur Kepatuhan, Cecil Mundisugih, Direktur Keuangan, Handojo Gunawan Kusuma, Presiden Direktur dan Henky Oktavianus, Direktur Sales AXA Mandiri menyampaikan kinerja perseroan 2019 di Jakarta, Selasa (25/2/2020) /Bisnis-Arif Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Axa Mandiri Financial Service (Axa Mandiri) menyatakan sampai saat ini belum ada klaim yang diajukan nasabah terkait tes virus corona atau Covid-19.

Presiden Direktur Axa Mandiri Handojo G. Kusuma menjelaskan pihaknya mengikuti proses dan aturan main yang ditetapkan pemerintah, terkait penanganan kasus dari penyebaran virus corona.

"Sampai saat ini belum ada nasabah yang ingin tes corona sendiri, dan memang anjuran pemerintah untuk melakukan tes di rumah sakit rujukan," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (15/3/2020).

Dia menekankan semua tes corona yang benar, hanya dilakukan di rumah sakit rujukan pemerintah. Dengan kebijakan dari regulator tersebut, pihaknya menyimpulkan tidak ada biaya yang harus ditagihkan ke perusahaan asuransi yakni Axa Mandiri.

Adapun jumlah pasien positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19 kembali bertambah. Hari ini pemerintah menyatakan setidaknya 21 orang telah dinyatakan positif terjangkit virus Corona. Dengan begitu, hingga kini terdapat 117 orang yang positif terinfeksi virus tersebut.

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan dari 21 pasien tersebut, 19 orang berasal dari Jakarta, dan dua orang dari Jawa Tengah. Adapun pasien dari Jakarta ini merupakan hasil pengembangan dari kasus-kasus sebelumnya.

"Kita mendapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di Jakarta dan 2 di Jawa Tengah, di Jakarta ini sebenarnya adalah pengembangan dari kasus yang sebelumnya," kata Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (15/3/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper