Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat: Revisi Target Kredit Bank Tunggu Situasi Kondusif

Pertumbuhan kredit diperkirakan kembali terakselerasi seiring dengan normalisasi pada perekonomian pasca wabah virus corona.
Karyawan menanta uang rupiah di kantor cabang Bank BRI syariah, Senin (3/7/2017). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menanta uang rupiah di kantor cabang Bank BRI syariah, Senin (3/7/2017). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Industri perbankan dinilai lebih baik melakukan revisi target penyaluran kredit setelah kondisi global dan nasional kondusif.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah memproyeksi pertumbuhan kredit komersial pada 2020 akan lebih rendah daripada realisasi tahun lalu. Penyaluran kredit komersial baru akan tumbuh naik apabila wabah virus corona dapat ditanggulangi.

Menurutnya, meskipun permintaan kredit akan melemah, industri perbankan belum dapat mengubah target. Pasalnya, di tengah kondisi yang masih bergejolak, mengubah target baru tidak dapat dipastikan akurat.

Sebaiknya, industri perbankan mengubah target penyaluran kredit saat kondisi sudah kondusif.

"Pada waktunya nanti pasti OJK mengarahkan agar bank menyesuaikan target. Di tengah gejolak sekarang ini memang tidak dianjurkan mengubah target," katanya.

Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengatakan pertumbuhan kredit akan kembali terakselerasi seiring dengan normalisasi pada perekonomian pasca wabah virus corona (covid-19).

Normalisasi terjadi karena wabah virus corona ini cenderung merupakan shock yang bersifat sementara, bukan struktural.

Menurutnya, meskipun penyaluran kredit pada awalnya akan sedikit terhambat, setelah kondisi ini dilewati maka pertumbuhan kredit akan cenderung stabil. Bahkan, pertumbuhan kredut diyakini tidak berbeda jauh dibandingkan tahun sebelumnya.

Adapun pertumbuhan kredit memang mengalami perlambatan sejak tahun lalu. Pada 2019, penyaluran kredit hanya bertumbuh 6,08 persen dibandingkan dengan 2018 yang bertumbuh 11,75 persen.

Pada 2020, diperkirakan pertumbuhan kredit masih akan bertumbuh di kisaran 6 persen hingga 9 persen. Hal ini kemudian dibuktikan oleh mulai adanya peningkatan pertumbuhan kredit bulan Januari 2020, yang mana tumbuh 6,10 persen.

"Salah satu tantangan dari pertumbuhan kredit pada tahun ini bukan lagi terkait perang dagang, melainkan adanya ancaman dari pandemi virus corona. Pandemi ini mengancam berbagai sumber pertumbuhan kredit, mulai dari sektor produktif, ekspor, hingga konsumsi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper