Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Pelunasan Klaim AJB Bumiputera Diajukan Sejak Desember ke OJK, Apa Kabarnya?

Sebelumnya, Direksi AJB Bumiputera juga telah memerintahkan cabang untuk membuat sistem antrean agar nasabah dapat memperoleh kepastian jadwal pencairan premi. Namun hingga pekan ketiga Maret ini, aksi manajemen dalam mencicil klaim nasabah belum juga terwujud.
Warga memotret logo di kantor cabang asuransi Bumi Putera di Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Warga memotret logo di kantor cabang asuransi Bumi Putera di Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera menyusun rencana menjual aset properti untuk menyicil uang nasabah. Rencana itu telah disampaikan semenjak akhir 2019 lalu.

Manajemen AJB Bumiputera juga telah memerintahkan cabang untuk membuat sistem antrean agar nasabah dapat memperoleh kepastian jadwal pencairan premi. Namun hingga pekan ketiga Maret ini, aksi manajemen dalam mencicil klaim nasabah belum juga terwujud.

Bahkan, dalam surat ke karyawan dan mitra kerja, Manajemen AJB Bumiputera menyampaikan rencana kerja penyehatan keuangan perusahaan masih diproses OJK.

Ketika dikonfirmasi akan rencana penyehatan ini, Dirman Pardosi, Direktur Utama AJB Bumiputera menyebutkan saat ini direksi belum dapat bertindak karena rencana kerja masih diproses oleh regulator.

Menurutnya, setelah dikirim ke OJK, manajemen telah mendapatkan sejumlah perbaikan untuk dilakukan penyesuaian. Rencana penyesuaian inipun telah dikirimkan semenjak awal Maret 2020 lalu.

“Sudah pernah revisi [RKAP]. Setelah hasil revisi kami serahkan belum ada tanggapan dari OJK. Kemungkinan karena suasana kerja yang terinterupsi sarena penanganan Covid-19,” kata Dirman, Sabtu (21/3/2020).

Menurutnya, manajemen AJB Bumiputera telah mengirimkan revisi semenjak 2 Maret lalu.

Seperti diketahui, dalam rencana  kerja awal penyehatan keuangan awal, Asurasi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera akan melakukan optimalisasi aset properti yang dimiliki. Dari aksi korporasi ini perusahaan menargetkan dapat meraih uang tunai sebesar Rp2 triliun.

Optimalisasi ini berupa penjualan beberapa aset dan melakukan kerjasama operasi (KSO). Aset yang disiapkan untuk dijual terdiri dari Hotel Bumi Surabaya, aset di jalan TB Simatupang serta beberapa aset lain di seluruh Indonesia yang lebih kecil dari 2 outlet ini. Penjualan aset ini mengecualikan kantor wilayah dan kantor cabang.

Sedangkan aset yang disiapkan untuk kerja sama operasi (KSO) meliputi tanah dan banunan yang tersebar di bilangan jalan Sudirman dan Setiabudi,  Bumiwiyata Depok, Menteng, Kebayoran dan Warung Buncit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper