Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur BI Sampaikan Hasil Pertemuan G20 Semalam, Ini Rinciannya

Pertemuan ini dilakukan oleh menteri keuangan, gubernur bank sentral negara-negara G20 serta lembaga dan organisasi dunia PBB, Bank Dunia, IMF dan OECD.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank di Indonesia melalui teleconference di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Divisi Komunikasi Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank di Indonesia melalui teleconference di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Divisi Komunikasi Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan hasil pertemuan G20 semalam (23/3/2020) yang menekankan langkah-langkah penanganan wabah virus Corona dengan pendekatan kemanusiaan.

Pertemuan ini dilakukan oleh menteri keuangan, gubernur bank sentral negara-negara G20 serta lembaga dan organisasi dunia PBB, Bank Dunia, IMF dan OECD.

Aspek pertama adalah pembahasan mengenai langkah-langkah untuk pencegahan dengan melakukan joint action.

"Bagaimana negara-negara melakukan langkah protokol, termasuk melakukan langkah bersama dari aspek kesehatan, sharing dan penyediaan medical supply. Itu yang dibahas di G20," ujar Perry dalam media briefing, Selasa (24/3/2020).

Aspek pembahasan kedua, rapat G20 menekankan pentingkan kebijakan fiskal dan moneter untuk sektor keuangan untuk dilakukan bersama secara global.

Menurut Perry, G20 mengharuskan stimulus fiskal besar untuk menangani dampak Covid-19 ke masyarakat, UMKM, dan dunia usaha.

"Beban masyarakat bisa diatasi dengan stimulus fiskal sesuai ketentuan masing-masing negara."

Dia menambahkan bank sentral mengatasi dampak Covid-29 termasuk mengatasi kepanikan pasar keuangan. Bukan cuma penurunan suku bunga, tetapi menambah injeksi likuiditas.

Aspek ketiga, upaya yang harus didorong a.l. mengurangi beban sektor keuangan korporasi, UMKM, dan menjalin koordinasi dengan otoritas jasa keuangan di masing-masing negara. Semua komitmen negara koordinasi antar sektor.

Adapun aspek kelima yang dibahas adalah upaya-upaya yang akan dilakukan oleh IMF dan Bank Dunia. Kedua lembaga ini akan meningkatkan pendanaan dan mengatasi keketatan likuiditas dolar AS yang terjadi di dunia.

IMF mengaktifkan swap line ini dan special drawing line. Fasilitas ini dijalankan tanpa syarat apapun.

"Special drawing line diperuntukan bagi seluruh negara karena ini masalah keketatan dolar," ujar Perry.

Bank Dunia juga akan meningkatkan pendanaan bagi negara berkembang, serta program kesehatan UMKM maupun masyarakat. Aspek terakhir, menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 ditengah kondisi darurat ini akan kembali dijadwalkan minggu depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper