Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Syariah Siapkan Skema Keringanan Pembiayaan Nasabah Terdampak Corona

Bentuk keringanan restrukturisasi yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi dan jenis usaha nasabah.
Nasabah berkomunikasi di dekat logo BNI Syariah di Jakarta, Senin (2/3/2020). Bisnis/Abdurachman
Nasabah berkomunikasi di dekat logo BNI Syariah di Jakarta, Senin (2/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BNI Syariah menyatakan akan memberikan relaksasi bagi nasabah UMKM yang terdampak virus corona (covid-19). Bentuk keringanan yang diberikan adalah terkait pembayaran angsuran pembiayaan sesuai dengan arahan Pemerintah.

Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi mengatakan perseroan melakukan skema restrukturisasi, yakni berupa penundaan pembayaran akan diberikan sesuai dengan kondisi dan jenis usaha nasabah.

"Bentuk keringanan restrukturisasi yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi dan jenis usaha nasabah. Restrukturisasi ini diharapkan dapat membantu memudahkan nasabah dalam hal pembayaran kewajibannya," kata Iwan, dikutip melalui siaran pers, Senin (30/3/2020).

Iwan menuturkan, relaksasi diberikan atas pertimbangan penyebaran pandemi covid-19 berdampak terhadap kinerja dan kapasitas nasabah, sehingga dapat meningkatkan risiko pembiayaan. Hal ini dinilai berpotensi mengganggu kinerja perbankan dan stabilitas sistem keuangan.

Untuk dapat mengajukan restrukturisasi, nasabah dapat menghubungi petugas BNI Syariah yang biasa melayani nasabah kemudian mengajukan permohonan tertulis kepada petugas BNI Syariah mengenai program restrukturisasi yang akan dilakukan tanpa harus tatap muka, misalnya menggunakan media telepon, email, atau media lainnya.

Selanjutnya, bank akan melakukan proses analisa dan verifikasi terhadap permohonan nasabah tersebut. Perlu diperhatikan, hasil analisa atau verifikasi bank dapat berbeda dan disesuaikan dengan kondisi dan jenis usaha nasabah.

Skema yang disiapkan BNI Syariah mengacu pada Peraturan OJK No.11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease. POJK ini menjadi pertimbangan BNI Syariah dalam menetapkan perlakuan khusus terhadap nasabah pembiayaan yang terkena dampak COVID-19.

Kebijakan keringanan restrukturisasi tersebut berlaku untuk semua nasabah pada segmen pembiayaan konsumer, produktif, mikro atau BNI iB Hasanah Card. Nasabah yang dapat mendapat perlakuan khusus restrukturisasi adalah yang terdampak penyebaran virus covid-19 baik secara langsung maupun tidak langsung dengan beberapa kriteria.

Kriteria tersebut diantaranya berlaku pada nasabah yang tempat usaha atau bekerjanya terkena dampak penyebaran COVID-19 baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Kebijakan ini juga berlaku untuk beberapa nasabah diantaranya adalah yang mengalami penurunan volume penjualan/pendapatan akibat penurunan demand, keterkaitan rantai suplai dan perdagangan dengan negara yang terdampak pandemi covid-19, nasabah yang mengalami hambatan pasokan bahan baku dari negara yang terdampak pandemi covid-19 dan mengalami keterlambatan pembayaran akibat bowheer atau pelanggan terkena dampak pandemi covid-19, terakhir adalah kebijakan ini diberikan bagi nasabah yang terkena dampak pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS akibat pandemi covid-19.

Ada beberapa sektor yang terdampak penyebaran covid-19, di antaranya adalah pariwisata, transportasi, industri pengolahan, jasa dunia usaha, konstruksi, pertambangan, perdagangan, pengangkutan, pergudangan, komunikasi, pertanian, industri keuangan dan koperasi.

Aturan tersebutjuga berlaku bagi nasabah UMKM yang terdampak covid-19, bank tetap dapat memberikan relaksasi dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Nasabah pembiayaan tersebut adalah nasabah pembiayaan yang sulit memenuhi kewajiban kepada bank karena terdampak pada sektor ekonomi, antara lain pariwisata, transportasi, perhotelan, perdagangan, pengolahan, pertanian, dan pertambangan.

Terdapat beberapa skema restrukturisasi pembiayaan yang diberikan oleh BNI Syariah, antara lain perubahan jumlah angsuran dan pengurangan atau penundaan angsuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper