Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Program Relaksasi Kredit, MTF Targetkan NPF Tetap 1 Persen

Sudah ada 2.000 nasabah MTF yang mengajukan keringanan kredit. MTF pun sedang memverifikasinya sesuai standar yang ditetapkan APPI.
Karyawati melayani nasabah di kantor Mandiri Tunas Finance, Jakarta, Rabu (9/8/2017)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawati melayani nasabah di kantor Mandiri Tunas Finance, Jakarta, Rabu (9/8/2017)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -  PT Mandiri Tunas Finance meyakini porsi kredit macet atau non performing financing (NPF) tahun ini, tetap di angka 1 persen meski ada sejumlah tekanan termasuk program relaksasi kredit.

Direktur Sales dan Distribusi MTF Harjanto Tjitohardjojo menjelaskan memang akan ada dampak pada porsi NPF perseroan pada tahun ini.

"Kami masih coba targetkan NPF 1 persen, karena memang program keringanan kredit ini akan meningkatkan itu. Kami terus melakukan koordinasi dengan Bank Mandiri untuk penyesuaian kebijakan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (30/3/2020).

Menurutnya sudah ada 2.000 nasabah yang mengajukan keringanan kredit, dan sekarang pihaknya sedang melakukan tahapan verifikasi sesuai standar yang ditetapkan Asosasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia atau APPI.

Nasabah yang mengajukan keringanan kredit ini, tidak hanya dari pembeli mobil komersial, tapi ada juga yang dari mobil penumpang. Dia juga menyatakan pengajuan ini tidak berlaku untuk kendaraan yang telah melakukan over alih atau over kredit secara tidak resmi.

Usai verifikasi rampung, tahapan selanjutnya yaitu nasabah yang layak akan mendapatkan penundaan pembayaran angsuran kredit.

"Lama waktu penundaan ini mulai dari tiga bulan, sampai 12 bulan angsuran. Hal itu juga tergantung dari hasil survei dan verifikasi yang dilakukan oleh tim MTF," ujarnya.

Adapun menurut data perseroan, porsi NPF tahun lalu mencapai 0,85 persen dan tahun ini ditargetkan di posisi sebesar 1 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper