Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Amar Genjot Kinerja Kuartal III Tahun Ini

Situasi saat ini adalah krisis kesehatan, yang akan berdampak pada kegiatan ekonomi.
Bank Amar/Istimewa
Bank Amar/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Amar Indonesia Tbk. menyakini pada kuartal ketiga 2020 kinerja dapat kembali digenjot setelah pandemi virus corona menghantam beberapa sektor ekonomi pada awal tahun ini.

Saat ini, perseroan akan mulai mengevaluasi para debitur yang terdampak pandemi virus corona. Diperkirakan pertumbuhan kredit terkoreksi dan banyak restrukturisasi akibat wabah tersebut.

Direktur Utama Bank Amar Indonesia Vishal Tulsian mengatakan situasi saat ini adalah krisis kesehatan, yang akan berdampak pada kegiatan ekonomi. Sebagian besar pelaku usaha mulai dari usaha besar hingga mikro kecil menengah akan terdampak

"Untuk alasan ini ada kebutuhan untuk restrukturisasi kredit dari bisnis yang berdampak negatif. Kami pun siap membantu bisnis-bisnis ini melewati beberapa bulan situasi sulit. Kami tidak akan membiarkan bisnis mikro turun," katanya, Selasa (7/4/2020).

Dia memperkirakan momentum perbaikan akan dapat terjadi pada kuartal ketiga tahun ini.  "Setelah itu kami akan kembali bekerja dengan kecepatan penuh bersama, kemungkinan besar dari kuartal III dan seterusnya," imbuhnya.

Di luar itu, Vishal menyebutkan kemampuan perseroan dalam menyerap berbagai risiko kredit macet yang timbul cukup besar karena memiliki rasio kecukupuan modal yang kuat.

"Bagi Amar Bank, kami beruntung mengikuti kebijakan konservatif dengan rasio kecukupan modal lebih tinggi dari 45 persen, yang tentu saja membantu pada saat seperti ini," katanya.

Berdasarkan laporan keuangan, nilai restrukturisasi kredit per September tahun lalu tercatat Rp74 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dari periode sama tahun sebelumnya. Perseroan pun melakukan hapus buku sekitar Rp300 miliar, naik tiga kali lipat lebih dari periode sama 2018.

Meski demikian, kinerja emiten berkode AMAR ini tergolong cukup progresif. Pada kuartal ketiga tahun lalu, fungsi intermediasi perseroan tumbuh 32,39 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,75 triliun.

Manajemen bahkan mengklaim total pembiayaan di teknologi finansialnya Tunaiku telah mencapai Rp2 triliun per Desember tahun lalu.

Walau masih memiliki baki yang lebih kecil dibandingkan dengan kredit, dana pihak ketiga Bank Amar tumbuh 60,97 persen yoy menjadi Rp1,55 triliun.

Sementara itu, porsi kredit UMKM Bank Amar mencapai 28,09 persen. Namun, porsi debitur UMKM terhadap total debitur keseluruhan perseroan mencapai 44 67 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper