Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Stress Test: 8 Bank Berpotensi Bermasalah Bila Ekonomi Kian Memburuk

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan ada potensi 8 bank gagal dalam menghadapi dampak ekonomi terburuk dari epidemi virus korona (COVID-19) 
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) didampingi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kiri), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), dan Ketua Dewan Komisiomer Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah memberikan pemaparan dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Rabu (22/1).Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) didampingi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kiri), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), dan Ketua Dewan Komisiomer Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah memberikan pemaparan dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Rabu (22/1).Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyampaikan telah melakukan simulasi uji tekanan (stress test) apabila kondisi ekonomi semakin memburuk karena epidemi virus korona (Covid-19) akan membuat beberapa bank bermasalah. 

Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih mengatakan, apabila pada skenario terberat kondisi ekonomi terjadi, akan ada bank yang mengalami permasalahan. Skenario terberat ini apa yang pernah disampaikan pemerintah jika ekonomi minus.   

“Kita sudah pernah melakukan stimulasi stress test. Kalau skenario berat sebagaimana yang ditetapkan pemerintah itu terjadi, kita pernah menghitung ada potensi sekitar 8 bank yang dalam potensi dengan kriteria yang ada,” katanya, dalam rapat kerja virtual antara LPS dan Komisi XI DPR, Kamis (9/4/2020).

Namun, tuturnya, semua sangat tergantung kapan suatu bank bermasalah diserahkan kepada LPS. Dia memberikan gambaran, apabila saat ini ada satu bank bermasalah dan masuk pengawasan intensif, pada saat diserahkan kepada LPS bisa jadi kondisinya kian memburuk.

Jika kondisi suatu bank semakin memburuk, sambungnya, dana yang dibutuhkan semakin besar dari sebelumnya. Lana menyambut positif rencana rencana Otoritas Jasa Keuangan melakukan merger paksa terhadap bank yang berpotensi bermasalah.

"Kalau dari rencana OJK melakukan merger paksa bisa dilakukan di awal barang kali itu akan meringankan LPS. Tapi kami terus menghitung karena ketepatan [kebutuhan] dana itu tergantung kapan bank diserahkan kepada LPS. Tapi, itu juga belum tentu valid, karena bagaimana kondisi bank-nya. Early improve bila bank masuk pengawasan intensif akan membantu dalam penghitungan kebutuhan," terangnya.

Hasil Stress Test: 8 Bank Berpotensi Bermasalah Bila Ekonomi Kian Memburuk

Lana Soelistianingsih, Kepala Eksekutif LPS./lps.go.id

LPS saat ini memiliki dana sekitar Rp128 triliun, ungkap Lana, bisa dikatakan cukup apabila ada upaya konsolidasi dini sehingga sangat membantu mengantisipasi memburuknya industri jasa keuangan.

Di samping itu, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah menambahkan koordinasi anatara LPS dan otoritas pengawas saat ini semakin erat.

LPS tidak lagi menunggu hasil pengawas dari OJK, tetapi juga ikut aktif dalam melakukan audit dengan OJK sehingga bank yang bermasalah dapat dideteksi dan ditangani lebih dini. Pasalnya, jika bank bermasalah tersebut terlambat diserahkan oleh OJK ke LPS, imbasnya akan membuat biaya penanganan menjadi lebih besar.

“Harapannya setiap perkembangan dapat diketahui dengan cepat, sehingga langkah preemptive pun juga dilakukan dengan segera," katanya.

CATATAN REDAKSI:

Judul berita semula Ada 8 Bank Berpotensi Gagal Bila Kondisi Ekonomi Kian Memburuk menjadi Hasil Stress Test: 8 Bank Berpotensi Bermasalah Bila Ekonomi Kian Memburuk, revisi ini dilakukan untuk menghindari kesalahan pemahaman dengan isi berita. Terima Kasih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper