Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Kaltimtara Bukukan Kenaikan Kredit 8,23%

PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (BPD Kaltimtara) membukukan kredit Rp14,06 triliun per akhir 2019, naik 8,23 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp12,99 triliun.
Pegawai Bank Kaltimtara melayani penarikan uang di kantor cabang. Bank Kaltimtara mendukung optimalisasi pengelolaan keuangan pemerintah daerah (Pemda) dengan menerapkan Sistem SP2D Online./Istimewa-Humas
Pegawai Bank Kaltimtara melayani penarikan uang di kantor cabang. Bank Kaltimtara mendukung optimalisasi pengelolaan keuangan pemerintah daerah (Pemda) dengan menerapkan Sistem SP2D Online./Istimewa-Humas

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (BPD Kaltimtara) membukukan kredit Rp14,06 triliun per akhir 2019, naik 8,23 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp12,99 triliun.

Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja penyaluran kredit industri yang hanya tumbuh 6 persen.

Berdasarkan laporan publikasinya di Bisnis Indonesia, Kamis (9/4/2020), perseroan juga membukukan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp20,65 triliun, naik 18,13 persen dari Rp17,48 triliun. Peningkatan ini, utamanya terjadi pada giro dan tabungan, sehingga membuat rasio dana murahnya menjadi sekitar 81 persen.

Dengan kondisi tersebut, perseroan mampu mencetak laba Rp256 miliar. Namun, sayangnya percetakan untung ini turun 42 persen dari percetakan laba 2018. 

Penyebab utama penurunan margin pemegangan saham ini disebabkan oleh pendaptanan operasional nonbunga yang turun 60 persen dari Rp461 miliar menjadi Rp184 miliar.

Selain itu, beban operasional nonbunga pun naik 28 persen dari Rp1,07 triliun menjadi Rp1,37 triliun. Beban pencadangan akibat implementasi PSAK 71 terpantau menjadi penyebab utama peningkatan beban operasional tahun lalu. Dari sisi kualitas kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross berada pada level 6,13 persen. Posisi ini, terbilang meleset dari target perseroan yang menyebutkan masih dapat menekan rasio ini ke bawah 5 persen hingga 3 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper