Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi BNI Life Jalankan Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19

BNI Life antara lain meningkatkan pemasaran produk asuransi di wilayah aman atau zona hijau, dan mendorong penjualan produk asuransi tradisional.
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2019). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT BNI Life Insurance telah menyiapkan sejumlah langkah dan strategi, untuk menyiasati kondisi pandemi virus corona atau Covid-19 yang telah mengganggu aktivitas perekonomian serta daya beli masyarakat di Indonesia.

Direktur BNI Life Eben Eser Nainggolan menjelaskan beberapa strategi itu antara lain melalukan pengawasan atau monitoring kepada para tenaga pemasar melalui media teleconference.

"Kami juga meluncurkan program spesial BNI Life Peduli Corona, untuk nasabah yang membeli life plan multi protection dengan uang pertanggungan Rp1 miliar," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (19/4/2020).

Sementara itu kepada para telemarketer atau agen pemasar dari BNI Life, telah diterapkan sistem shifting serta social distancing, sebagai langkah antisipasi penyebaran corona di lingkungan kerja.

BNI Life juga terus meningkatkan pemasaran produk asuransi di wilayah aman atau zona hijau, dan mendorong penjualan produk asuransi tradisional.

"Sedangkan untuk unit-linked, penjualannya akan berkurang dikarenakan sesuai dengan peraturan OJK itu sendiri, dan kami juga mendukung program pemerintah menurunkan pandemik Covid-19," ujarnya.

Adapun PT BNI Life Insurance mencatat kenaikan laba (unaudited) sebesar 58,9 persen pada 2019 bila dibandingkan 2018 lalu, atau bernilai sekitar Rp300 miliar.

Selain mengalami peningkatan laba, BNI Life juga berhasil membukukan aset senilai Rp18,11 triliun atau naik sekitar 4,8 persen bila dibandingkan periode 2018 lalu yang hanya senilai Rp17,28 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper