Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gandeng Bank DBS, BKPM Bidik Investasi Sektor Hilirisasi Tambang

Indonesia membidik aliran modal dari nasabah Bank DBS di berbagai negara untuk berinvestasi pada sektor hilirisasi tambang. 
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic & Investment Outlook 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic & Investment Outlook 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia membidik aliran modal dari nasabah Bank DBS di berbagai negara untuk berinvestasi pada sektor hilirisasi tambang. 

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia saat ini memiliki sejumlah sektor unggulan yang sedang didorong peningkatan investasinya. Sektor tersebut yakni hilirisasi tambang, perkebunan, infrastruktur, perikanan, pariwisata, dan telekomunikasi dan pergudangan maupun properti.

Menurutnya, saat ini sektor pariwisata sedang mengalami kemunduran. Sementara itu, sektor telekomunikasi, pergudangan, properti maupun sektor yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam seperti hilirisasi tambang bisa menjadi target utama dari kerja sama investasi ini.

Apalagi, hilirisasi menjadi salah satu program utama Presiden Joko Widodo untuk mendorong transformasi ekonomi. Peningkatan investasi hilirisasi pertambangan tentunya akan menambah nilai tambah sumber daya alam di Indonesia.

"Maka hilirisasi yang kita butuhkan, kedua perkebunan, ketiga infrastruktur, perikanan, pariwisata saya pikir tahun ini akan terjadi slow, slow banget ya. Mungkin telekomunikasi dan pergudangan atau pun properti ini yang akan jadi fokus kita ke depan," katanya dalam video conference penandatangan nota kesepahaman dengan PT Bank DBS Indonesia, Rabu (22/4/2020).

Setelah nota kesepahaman ditandangani, selanjutnya BKPM dan Bank DBS akan melakukan sejumlah rapat untuk mengumpulkan data analisa mengenai nasabah potensial yang dapat menamamkan modalnya di Indonesia.

"Investasi pada kuartal I/2020 sudah baik, kuartal II/2020 karena Covid membuat kita bekerja selalu berinovasi setuap hari untuk mencari langkah strategis dan inovatif," katanya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna mengatakan kerja sama dengan BKPM ini merupakan bentuk layanan kemudahan pada nasabah dalam melakukan investasi di Indonesia.

Selanjutnya, investasi nasabah DBS akan difasilitasi oleh BKPM sehingga realisasinya akan lebih cepat. Kondisi ini dinilai akan menguntungkan Bank DBS Indonesia ke depannya.

"Dalam hal ini tugas bank kan memberikan service yang baik dalam memberikan costumer kita, costumer kita banyak dari negara luar Indonesia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper