Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berikan Keringanan Pinjaman, Likuiditas BCA Syariah Masih Aman

Jumlah restrukturisasi pembiayaan BCA Syariah masih terhitung kecil
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan keringanan pembiayaan belum berdampak pada likuiditas PT Bank Central Asia (BCA) Syariah. Perseroan pun berupaya menjaga likuiditas di dengan mengelola dana pihak ketiga dan menyalurkan pembiayaan yang selektif.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan restrukturisasi pembiayaan memang masih belum berdampak pada likuiditas. Setidaknya, hingga saat ini perseroan telah menyetujui restrukturisasi kredit pada 5 nasabah dan diprediksi akan mengalami kenaikan.

Meskipun jumlah restrukturisasi pembiayaan masih terhitung kecil, pendapatan dari pembiayaan juga diproyeksi menurun karena adanya kebijakan tersebut. Apalagi, saat ini transaksi perbankan memang mengalami perlambataan sehingga berdampak pada pendapatan non bunga atau fee based income (FBI).

"Sampai dengan saat ini kondisi likuiditas bank masih tetap terjaga dengan baik. Posisi modal juga sangat memadai," katanya kepada Bisnis, Sabtu (25/4/2020).

Selama kuartal I/2020, BCA Syariah mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 7,85 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Sementara, pembiayaan tumbuh sebesar 19,83 persen.

BCA Syariah selama kuartal I/2020 mampu menjaga rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) sebesar 0,67 persen. Rasio pembiayaan terhadap likuiditas atau financing to deposito ratio (FDR) dijaga pada kisaran 95 persen hingga 96 persen.

Menurut John, nasabah juga masih memercayakan dananya untuk disimpan di Bank BCA Syariah. Meskipun DPK hingga saat ini masih bertumbuh, BCA Syariah berupaya untuk melakukan asset and liabilities management.

Pasalnya, saat ini bank cukup sulit untuk menyalurkan pembiayaan, sehingga diupayakan tidak terjadi kelebihan dana. Anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. ini juga berupaya tetap menyalurkan pembiayaan meski selektif, dengan menyasar sektor industri kimia untuk disinfektan maupun industri masker.

"Pembiayaan harus dipertahankan dengan baik, posisi dana juga harus dimanage dengan baik supaya optimal penyalurannya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper